Pj Gubernur Jateng imbau pemda waspada banjir dan longsor
Semarang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengimbau kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota di wilayahnya untuk tanggap terhadap bencana, seiring dengan cuaca ekstrem yang telah menyebabkan bencana alam di sejumlah wilayah di Jateng.
"Kita harus betul-betul waspada, antisipasi dan segera melakukan langkah-langkah penanggulangan terhadap kemungkinan terjadi," katanya, di Semarang, Selasa.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng sejumlah daerah yang terjadi bencana banjir, di antaranya berada di Brebes, Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kendal, Pekalongan, Grobogan, Demak, Banjarnegara, dan Sragen.
Banjir tersebut merendam ribuan rumah, fasilitas umum rusak, ribuan warga mengungsi, lahan pertanian terendam, dan sebagainya.
Nana mengingatkan kepala daerah di kabupaten/kota yang terdampak bencana hidrometeorologi untuk melakukan koordinasi lintas sektoral.
"Harus betul-betul mampu berkoordinasi, kolaborasi, bersinergi," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Sebagai contoh dalam penanganan banjir dan longsor, lanjut dia, pemerintah di daerah harus sigap menyiapkan lokasi pengungsian.
"Kira-kira para pengungsi ini harus dievakuasi ke mana, ini sudah ada lokasi-lokasi yang sudah disiapkan," katanya.
Menurut dia, sinergi lintas sektoral penting dilakukan supaya mampu memudahkan penanganan, utamanya untuk memberikan solusi terbaik bagi masyarakat terdampak bencana.
Selain itu, Nana juga mengimbau agar lahan-lahan yang mengalami alih fungsi untuk dilakukan perbaikan dan menyadarkan masyarakat terhadap bahayanya.
Baru saja, Pemprov Jateng menyalurkan bantuan kebutuhan logistik kebencanaan senilai Rp478 juta untuk masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Brebes.
Bantuan itu terdiri dari Dinas Sosial Jateng senilai Rp284 juta, Dinas Ketahanan Pangan Jateng senilai Rp120 juta, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng senilai Rp74 juta.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025