![Logo Header Antaranews Jateng](https://jateng.antaranews.co/img/logo-antarajateng.jpg)
Jateng perkirakan produksi 4,8 juta gabah kering dalam tiga bulan
![Image Print](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/05/1000698751.jpg)
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memperkirakan wilayah tersebut mampu memproduksi setidaknya 4,8 juta ton gabah kering panen (GKP) atau setara 2,3 juta ton beras pada periode Februari-April 2025.
"Hasil itu (produksi, red.) dengan perkiraan luas panen padi lebih dari 688 ribu hektare," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana, di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Optimalisasi Penyerapan Gabah dan Beras Dalam Negeri Provinsi Jawa Tengah di Kantor Perum Bulog Kantor Wilayah Jateng.
Sesuai komitmen bersama, kata dia, Perum Bulog Kanwil Jateng ditargetkan mampu menyerap gabah dari petani hingga menjadi setidaknya 383.144 ton setara beras.
"Saya berharap kepada Perum Bulog untuk mampu menyerap gabah (kering) seharga Rp6.500 per kilogram, dan beras Rp12 ribu. Dan kami harapkan petani mampu menyiapkan (hasil) gabah atau padinya agar berkualitas," katanya.
Ia juga meminta Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) untuk menjalin komunikasi dengan Perum Bulog supaya realisasi penyerapan 20 persen beras oleh Bulog bisa tercapai.
Untuk hasil panen yang baik, Nana juga meminta pemerintah kabupaten/kota dan TNI mendampingi petani, mulai dari proses pembibitan, masa panen, hingga penjualan.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jateng Sopran Kennedi menjelaskan bahwa pihaknya harus menyerap beras minimal 20 persen dari Perpadi dan 532 ribu ton gabah untuk wilayah Jateng maupun DI Yogyakarta .
Dari sisi kesiapan gudang, kata dia, Perum Bulog Jateng telah menyiapkan tempat berkapasitas 75 ribu ton yang siap untuk diisi.
“Selebihnya akan kerja sama, baik melalui gudang sewa, atau sistem pinjam pakai dengan TNI, BUMN, dan resi gudang yang dikelola oleh Dinas Perdagangan atau pemerintah daerah. Tentunya akan kami 'assessment' (menilai) dahulu kelayakan gudang untuk penyimpanan beras," katanya.
Penyiapan gudang-gudang itu, lanjut Sopran, bertujuan untuk menampung beras sehingga bisa memperbanyak serapan gabah dari petani.
Rakor tersebut digelar dalam rangka menindaklanjuti kesepakatan antara Kementerian Pertanian, Perum Bulog, Perpadi, dan Panglima TNI pada tanggal 30 Januari 2025, di Kementerian Pertanian.
Rakor tersebut menghasilkan komitmen bersama untuk menyerap gabah dan atau beras dalam mendukung swasembada pangan, salah satunya di Jateng.
Baca juga: Langkah taktis Mbak Ita atasi banjir di Kelurahan Kudu
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025