![Logo Header Antaranews Jateng](https://jateng.antaranews.co/img/logo-antarajateng.jpg)
Sumur tua di Blora semburkan minyak bercampur gas
![Image Print](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/14/sumur-blora.jpg)
Blora (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora Jawa Tengah bersama tim gabungan menangani sumur minyak tua di Desa Ngraho Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora yang menyemburkan air bercampur minyak dan gas bumi.
"Peristiwa tersebut memang perlu segera ditangani agar tidak menimbulkan dampak bagi masyarakat dan lingkungan sekitar," kata Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora Agung Triyono di Blora, Jumat.
Ia menjelaskan, sumur tua di Dukuh Kedinding Desa Ngraho itu diketahui menyemburkan air bercampur minyak dan gas pada Kamis (13/2) sekitar pukul 07.00 WIB, berjarak 10 meter dari sumur milik Pertamina PT KSO Field (Caluk 1).
Semburan minyak dan gas tersebut, pertama kali diketahui warga setempat yang hendak mencari rumput ke sawah. Dalam perjalanannya, mencium bau gas yang menyengat dengan jarak dari lokasi kejadian sekitar 20 meteran.
Bekas sumur minyak di lahan Perhutani tersebut, kata Agung, warga melihat sumur itu mengalami flowing atau mengalir hingga menyemburkan air bercampur minyak dan gas setinggi sembilan meteran.
"Warga juga melihat, tanah di samping bekas sumur tua merekah dan terdapat minyak bercampur air yang mengalir," ujarnya.
Mendapat laporan tersebut, kata Agung, pihaknya bersama tim gabungan menuju lokasi untuk penanganan lebih lanjut.
Pada tahun 2024, sumur minyak tersebut pernah mengalami kasus serupa. Bahkan, pernah dilakukan pengeboran di sebelah lokasi kejadian dengan jarak 10 meter pada tahun 2010 oleh PT KSO Field dengan sebutan Caluk 1 di bawah Pertamina.
"Hingga hari ini 14 Februari air masih mengalir bercampur minyak dan gas ke sungai Uyah Dukuh Kedinding dan Sungai Gelandangan hingga Desa Wado Kedungtuban Blora," ujarnya.
Pada pukul 23.10 WIB, katanya, semburan air dan minyak tersebut berhenti dan berpindah ke titik sumur tua lainnya, di sisi selatan semburan sebelumnya.
"Hari ini 14 Februari terdapat semburan gas bercampur air dan minyak, sekitar pukul 07.30 WIB dengan ketinggian hingga 1 meter," katanya.
Saat ini petugas gabungan dan pihak Pertamina PT KSO Field terus berupaya melakukan penanganan dan memasang barier atau oil boom di sepanjang aliran Sungai Kedinding sampai titik terjauh aliran air.
"Setidaknya ada delapan titik barier dipasang dan ditambahkan bila diperlukan, upaya pencegahan penanganan lebih lanjut," ujarnya.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025