
Akademisi: Pengajar nonformal harus melek teknologi

Solo (ANTARA) - Akademisi yang juga Direktur LPK Dian Nuswantoro Edy Suwaras mengatakan bahwa pengajar siswa lembaga pendidikan nonformal harus melek teknologi.
"Sekarang kan ada perkembangan di dunia pendidikan dan teknologi, yang jelas bagaimana sekarang itu pendidik khususnya nonformal paket A, B, C dan keterampilan harus melek teknologi," katanya pada seminar Micro Teaching and Quantum Learning Membangun Kompetensi Mengajar di Era Digital yang diselenggarakan oleh PKBM Syifa di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Ia mengatakan untuk bisa meraih kecerdasan anak polanya tidak lagi seperti dulu. Ia mencontohkan jika dulu pendidik memberikan tindakan kepada anak maka orang tua tidak mempermasalahkannya, namun kondisi saat ini tidak demikian.
"Sekarang kan tidak begitu, sekarang itu bagaimana pendidik jadi idola anak-anak. Bagaimana pendidik jadi perhatian peserta dengan konsep pakai media teknologi, arahnya kan ke sana," ujarnya.
Menurut dia, saat ini di seluruh negara di dunia teknik mengajarnya hampir sama, yakni berbasis aplikasi.
"Sekarang semua menggunakan media pembelajaran, paling tidak media aplikatif, bahan ajarnya tidak lagi pakai tangan karena anak tidak tertarik," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau pendidik agar mampu menguasai berbagai aplikasi teknik media pembelajaran.
"Sekarang minat membaca kurang di Indonesia, mau tidak mau pola diubah, dengan media gambar, kan banyak sekali aplikasinya, yang penting anak tertarik," ujarnya.
Sementara itu, terkait kegiatan tersebut Ketua PKBM Syifa Puri Setianingtyas mengatakan kegiatan tersebut rutin terselenggara setiap tahun.
"Tujuannya untuk memberikan pengarahan kepada pondok binaan kami dan para guru bagaimana kebijakan baru yang sesuai regulasi yang berjalan sekarang," katanya
Dengan demikian, diharapkan kegiatan belajar mengajar di PKBM Syifa tidak menyimpang dari peraturan.
"Oleh karena itu, kami ambil tema Micro Teaching dan Quantum Learning, di mana para pengajar diberikan materi tentang bagaimana mengelola dan melaksanakan kebijakan. Selain itu, juga agar menjadi seorang pendidik yang kompeten, menguasai kelas dan menciptakan pembelajaran yang asyik dan menyenangkan," katanya.
Ia mengatakan saat ini ada sekitar sepuluh pondok di Solo Raya yang berada di bawah binaan PKBM tersebut.
"Ada yang setara SD paket A, SMP paket B, dan SMA paket C," katanya.
Baca juga: BBWS maksimalkan relawan untuk jaga Bengawan Solo
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025