Logo Header Antaranews Jateng

Teguh Prakosa pimpin Upacara HUT Solo jelang pensiun

Senin, 17 Februari 2025 13:31 WIB
Image Print
Teguh Prakosa bersama dengan jajaran pejabat Forkopimda Kota Surakarta sesaat sebelum mengikuti Upacara HUT ke-280 Kota Solo di Stadion Sriwedari Surakarta, Jawa Tengah, Senin (17/2/2025). ANTARA/Aris Wasita

Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa memimpin Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-280 Kota Solo jelang memasuki masa pensiun dalam beberapa hari ke depan.

"Ini waktu terbaik, artinya pada akhir jabatan saya masih ada momen yang luar biasa dalam rangka Hari Jadi Kota Solo," katanya usai memimpin upacara di Solo, Jawa Tengah, Senin.

Meski tidak lama menjabat sebagai Wali Kota Surakarta usai Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi Wakil Presiden RI, ia mengaku bahagia bisa ikut berkontribusi untuk kemajuan Kota Solo.

"Saya merasa bangga sudah berkontribusi biarpun kecil, ikut mewarnai kemajuan sosial, ekonomi, budaya, termasuk juga kenyamanan masyarakat. Bisa ikut menjadikan Solo sebagai kota kreatif dan seksi untuk perekonomian," katanya.

Ia berharap pemimpin ke depan dapat ikut menjaga kemajuan Kota Solo dan menjadikan masyarakat lebih sejahtera.

"Harapannya bisa ikut berkontribusi besar mulai dari nasional maupun internasional. Ini juga bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk ikut berlomba-lomba memajukan Kota Solo," katanya.

Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah menjaga kehidupan toleransi di Kota Solo.

"Ke depan, siapapun pemimpin Solo harus bisa melanjutkan itu," katanya.

Sementara itu pada upacara yang diselenggarakan di Stadion Sriwedari tersebut, Teguh mengenakan busana tradisional Beskap Jawi Cemeng.

Sebagai rangkaian acara, HUT Kota Solo akan ditutup dengan pentas tari bertajuk Adeging Kutha Sala: The Story of Pakubuwono II di Balai Kota Surakarta.

Pentas tari tersebut mengangkat kisah perjalanan sejarah dan kebudayaan Kota Solo melalui kisah hidup Paku Buwono II. Melalui pentas ini juga dijelaskan sejarah berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dalam balutan narasi sejarah, terutama pada periode ketika perpindahan keraton dari Kartasura ke Desa Sala.

Baca juga: Menteri Kebudayaan sebut Tingalan Jumenengan bagian kekayaan budaya



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025