
Sepuluh tip atau pedoman mencegah Diabetes Melitus dan komplikasinya

Di Indonesia diperkirakan ada sekitar 18 juta orang penyandang diabetes
Purwokerto (ANTARA) - Penyakit Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis atau penyakit gula merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang ada saat ini. Dinamai sebagai kencing manis karena air seni atau urine orang yang menderita sakit ini terdapat gula. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya kerumunan semut yang menghampiri pada bekas air seni orang yang sakit penyakit ini. Disebut sebagai penyakit gula karena kadar gula di dalam darah lebih tinggi dari pada orang normal pada umumnya.
Jumlah pasien yang menderita penyakit ini makin lama makin bertambah banyak. Menurut WHO (organisasi kesehatan dunia) tahun 2025 diperkirakan ada sekitar 830 juta orang menderita penyakit ini di seluruh dunia. Di Indonesia diperkirakan ada sekitar 18 juta orang penyandang diabetes.
Apabila tidak diupayakan dengan kegiatan pencegahan tentu penyakit ini akan menjadi semakin banyak lagi. Upaya pencegahan tersebut bisa dimulai dengan edukasi pengetahuan tentang diabetes ini secara umum.
Kadar gula darah yang tinggi secara terus-menerus akan menyebabkan masalah yang serius pada beberapa organ penting seperti jantung, otak, ginjal, mata, pembuluh darah, saraf tepi, dan sebagainya. Bahkan, apabila keadaan ini tidak dicegah dengan seksama akan menyebabkan kematian.
Pencegahan primer (sebelum terjadi sakit) menjadi pencegahan utama yang harus dilakukan oleh semua orang. Sedangkan pencegahan sekunder yaitu mencegah orang yang sakit DM mengalami komplikasi yang serius sebaiknya diupayakan agar pasien terhindar dari komplikasi DM yang menimbulkan kecacatan.
Pencegahan tersier adalah upaya yang dilakukan agar seseorang yang sudah menderita DM dan mengalami kecacatan berkurang risikonya untuk mengalami kematian. Pada prinsipnya walaupun seseorang menderita DM masih bisa diupayakan agar tetap sehat dengan cara mengontrol kadar gula darahnya.
Berikut adalah upaya-upaya yang bisa dilakukan agar seseorang terhindar dari berbagai macam komplikasi, sehingga pasien bisa hidup sehat, tenang bersama diabetes:
1. Kendalikan kadar gula darah
Seperti sudah disampaikan di atas bahwa kendali gula darah bertujuan agar penyakit ini tidak mengalami komplikasi. Oleh sebab itu, diusahakan mengendalikan kadar gula darah dengan cara diet makanan yang mengandung karbohidrat tinggi, latihan fisik, obat-obatan baik yang diminum maupun yang disuntikkan. Diupayakan agar kadar gula darah puasa < 130 mg/dl, gula darah 2 jam setelah makan < 180 mg/dl, atau kadar HbA1c (kadar rata-rata gula darah dalam 3 bulan terakhir) < 7 persen.
2. Kendalikan kadar asam urat darah
Makanan yang mengandung asam urat tinggi di dalam darah akan mengakibatkan efek samping antara lain penggumpalan darah yang memicu penyempitan pembuluh darah. Selain itu, kadar asam urat yang tinggi juga bisa menyebabkan nyeri sendi dan batu saluran kemih. Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari makan berlebihan karena mengandung asam urat tinggi di antaranya adalah jerohan, durian, tape, sarden, burung dara, emping, dan kaldu.
3. Kendalikan kadar kolesterol
Upayakan agar diet yang dikonsumsi tidak berlebihan mengandung lemak darah terutama kolesterol. Bilamana kolesterol tinggi di dalam darah akan mengakibatkan risiko penyempitan pembuluh darah akan semakin besar. Penyempitan pembuluh darah di otak akan menyebabkan serangan stroke.
Apabila penyempitan pembuluh darah di jantung akan mengakibatkan serangan jantung dal lain sebagainya. Pada prinsipnya penyempitan pembuluh darah bisa mengenai pembuluh darah di seluruh tubuh manusia, hanya saja apabila mengenai organ vital seperti disebutkan di atas akan berbahaya karena meningkatkan risiko kematian seseorang.
Beberapa makanan yang ditengarai mengandung kolesterol tinggi sebaiknya konsumsinya dikurangi atau dihindari. Diantaranya makanan tersebut adalah telur terutama kuning telur, keju, udang, cumi, kerang, kepiting, susu, dan santan.
4. Cegah kegemukan
Kegemukan atau gizi berlebih menjadi salah satu hal penting yang harus dikendalikan. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa seseorang yang kegemukan (obesitas) menjadi pintu masuk utama seseorang menderita berbagai penyakit diantaranya penyakit diabetes ini. Oleh sebab itu, upaya mencegah kegemukan menjadi salah satu pilar utama pengendalian gula darah saat ini.
5. Berhenti merokok
Sudah sejak lama diteliti bahwa merokok meningkatkan risiko terjadinya diabetes ini. Rokok dapat merusak dinding pembuluh darah, mengurangi aliran darah, dan memperburuk kondisi pembuluh darah yang sudah rusak oleh pengaruh diabetes. Akibatnya, risiko penyakit jantung, stroke, dan pembuluh darah lainnya menjadi lebih tinggi pada penderita diabetes yang merokok.
6. Cegah darah tinggi (hipertensi)
Seseorang yang mempunyai tensi tinggi (tensi sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg) lebih mudah untuk menjadi DM di kemudian hari. Oleh sebab itu, diupayakan mengkonsumsi garam tidak berlebihan. Apabila seseorang sudah mengalami darah tinggi maka diupayakan agar darah tingginya terkontrol dengan diet rendah garam dan obat.
7. Latihan fisik teratur
Latihan fisik atau olahraga secara teratur akan mencegah terjadinya diabetes. Upayakan dalam sehari minimal jalan kaki sejauh kurang lebih 3 kilometer. Apabila tidak memungkinkan bisa juga dilakukan dengan senam di rumah masing-masing atau jenis olahraga lain seperti bersepeda, renang, dan sebagainya.
8. Kurangi stres
Upayakan tidur nyenyak sehari minimal 6 jam dan maksimal 8 jam. Apabila tidak bisa tidur diupayakan tidur semu (tiduran, tidak bergerak, pejamkan mata, usahakan lepas semua masalah). Tidur nyenyak sangat membantu seseorang agar terhindar dari stres baik stres yang bersifat fisik maupun psikis. Stres ini apabila tidak dikendalikan dengan baik akan menyebabkan peningkatan kadar gula darah walaupun seseorang tidak mengkonsumsi makanan.
9. Hindari alkohol
Berhenti minum minuman yang mengandung alkohol sangat membantu seseorang mencegah penyakit diabetes, dan apabila seseorang sudah menderita DM dapat mencegah peningkatan kadar gula darahnya.
10. Kontrol teratur
Kontrol teratur dengan cara mandiri atau ke tempat fasilitas Kesehatan adalah salah satu cara untuk mencegah dan mengendalikan gula darah. Pemeriksaan laboratorium kadar gula darah harus menjadi pemeriksaan yang selalu dikerjakan. Deteksi dini ini penting dilakukan karena dengan pemeriksaan kadar gula darah bisa diketahui seseorang menderita sakit diabetes atau belum. Kalau menderita sakit diabetes, kadar gula darahnya sudah terkontrol atau belum.
Demikian beberapa pedoman yang bisa dijadikan acuan agar seseorang tercegah mengalami diabetes dan seseorang yang sudah mengalami diabetes bisa tercegah dari komplikasi yang mungkin akan terjadi di kemudian hari .
*) Pugud Samudro, dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Baca juga: Unsoed-Blue Seed Indonesia ungkap potensi besar pengembangan tambak udang berkelanjutan di Berau
Baca juga: Peran BIN dalam mengatasi ancaman bioterorisme
Baca juga: Juru bicara: Efisiensi anggaran belum berimplikasi terhadap UKT Unsoed
COPYRIGHT © ANTARA 2025