
ASN di Kudus dibekali kewirausahaan jelang pensiun

Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memberikan bekal keahlian terhadap aparatur sipil negara (ASN) yang memasuki masa pensiun melalui pelatihan kewirausahaan untuk membantu pegawai beradaptasi setelah tidak aktif bekerja.
"Bekal keahlian tersebut memang penting, dengan menyesuaikan minat dan bakat dari masing-masing ASN," kata Penjabat Bupati Kudus Herda Helmijaya di Kudus, Rabu.
Untuk ASN yang memiliki hobi tertentu, kata dia, bisa diarahkan, sehingga ketika ditekuni bisa menambah penghasilan.
Makanya, kata dia, latar belakang pegawai penting, apakah ada minat dan kecenderungan terhadap hal yang bisa menjadi penghasilan.
"Perlu juga ada pendampingan secara psikologis selain juga mengarahkan sesuai minat dan bakatnya nanti ketika pensiun," ujarnya.
Begitu pensiun, kata dia, ladang ibadah dari pemerintahan ke masyarakat, bukannya dilepas begitu saja tanpa ada kepedulian dari pemerintah.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kudus Putut Winarno menyampaikan bahwa menjelang masa pensiun para ASN bisa mengikuti pelatihan yang diadakan oleh BKPSDM bekerja sama dengan perbankan.
"Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas mereka setelah pensiun, sehingga para pensiunan aktif dalam kegiatan pasca-pensiun, dengan harapan kegiatan tersebut dapat menghasilkan manfaat positif bagi masyarakat," ujarnya.
Dalam memberikan pelatihan kewirausahaan tersebut, pihaknya menggandeng dua lembaga perbankan, yakni Bank Jateng dan Bank Mandiri Taspen.
Pelatihan yang diminati, kata dia, di bidang hortikultura dengan menghadirkan pembicara dari Dinas Pertanian dan Pangan. Selain itu, di bidang peternakan dan perikanan.
Sebelumnya, imbuh dia, sempat dirintis kerja sama dengan swalayan grosir untuk membantu ASN ketika pensiun memiliki toko klontong, karena suplai barang juga dari swalayan grosir tersebut.
"Termasuk dalam hal permodalan nantinya dengan skema pinjaman. Bank sebagai kasir tabungan dan asuransi pensiun dengan meminjamkan dulu, sehingga setelah pensiun tempat usahanya sudah berjalan dan pinjaman juga sudah lunas," ujarnya.
Jumlah ASN yang pensiun selama Januari hingga Februari 2025 sebanyak 75 orang, sedangkan Maret 2025 diperkirakan ada 25 orang.
Baca juga: Bupati Kudus ajak masyarakat ramaikan tradisi Dandangan dukung UMKM
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025