
Lalu lintas direkayasa saat Kirab Dugderan Semarang

Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang bakal menerapkan skema pengalihan arus lalu lintas seiring dengan pergelaran Kirab Budaya Dugderan tahun 2025 yang rencananya akan digelar Jumat (28/2).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Kusnandir, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu, menjelaskan bahwa salah satu jalan yang ditutup adalah Jalan Pemuda depan Mal Paragon hingga Museum Lawang Sewu.
Kirab Budaya Dugderan merupakan tradisi tahunan yang selalu ditunggu oleh masyarakat setiap menyambut bulan Ramadhan, termasuk pada Ramadhan 1446 Hijriah.
Rencananya, prosesi Kirab Budaya Dudgderan 2025 akan berlangsung mulai pukul 13:00 WIB selepas sholat Jumat dari halaman Balai Kota Semarang menuju Masjid Agung Semarang (MAS) atau Masjid Kauman, dan berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.
"Selain pengalihan lalu lintas Jalan Pemuda, juga akan dilakukan pengalihan arus Jalan Imam Bonjol-Tugu Muda menjadi dua arah, pengalihan arus Jalan Pierre Tendean ke Jalan Imam Bonjol," katanya.
Untuk arus lalu lintas dari arah Kota Lama menuju Jalan Pemuda, kata dia, akan dialihkan menuju Jalan Kolonel Sugiyono atau Jalan Imam Bonjol.
Tak hanya pengguna jalan, Kusnandir juga mengimbau masyarakat yang akan menyaksikan gelaran dan kirab prosesi Dugderan untuk bisa memarkirkan kendaraan di tempat-tempat yang sudah disediakan penyelenggara.
"Masyarakat yang akan menyaksikan prosesi kirab Dugderan agar tertib mengikuti arus lalin (lalu lintas) dan tidak memarkirkan kendaraan di bahu jalan karena akan mengurangi volume ruas jalan," katanya.
Secara detail, rute Kirab Budaya Dugderan 2025 ini bermula dari Balai Kota melewati Jalan Pemuda menuju Alun-Alun Kauman, selanjutnya arak-arakan menuju MAJT.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Samsul Bahri mengatakan bahwa Kirab Dugderan 2025 berbeda tempat dari tahun lalu.
Untuk sekarang, Dugderan dipusatkan di Balai Kota Semarang dan Alun-alun Masjid Agung Semarang, bukan lagi di Simpang Lima dan serambi masjid sebagaimana pelaksanaan tahun lalu.
"Iya, sekarang di Alun-alun. Itu bukan perbedaan, tapi untuk memberikan kenyamanan kepada semua undangan atau peserta yang mengikuti. Di alun-alun kan lebih luas sehingga masyarakat bisa leluasa dan nyaman menyaksikan Dugderan 2025," katanya.
Sedangkan untuk serambi MAS, lanjut dia, digunakan sebagai transit Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng dan Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin, beserta undangan khusus.
Dalam prosesi Dugderan, Agustin akan memerankan Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum yang memimpin jalannya prosesi acara Dugderan dan membacakan Suhuf Halaqoh.
Pada sesi tersebut, sekaligus dilakukan pemukulan bedug, pelepasan bom udara, dan pembagian kue ganjel rel, serta air khataman Al Qur'an.
Setelah prosesi selesai, wali kota dan rombongan menuju MAJT Semarang untuk melaporkan kegiatan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025