
DPRD: Jangan tarik parkir Dugderan Semarang di luar ketentuan

Semarang (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menegaskan bahwa parkir pada Pasar Rakyat Dugderan harus diawasi agar tidak ada juru parkir nakal yang menarik tarif di luar yang ditentukan oleh peraturan daerah.
"Untuk parkir memang kan karena sesuai dengan perda, parkir event itu kan sepeda motor Rp3.000, kalau mobil kan Rp5.000," kata Sekretaris Komisi B DPRD Kota Semarang Syahrul Qirom, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa.
Untuk hari-hari normal, tarif parkir sepeda motor Rp2.000, sedangkan mobil Rp3.000, tetapi jika ada event tertentu memang diperbolehkan naik dengan batas Rp3.000 sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Namun, diakuinya pada tahun lalu sempat ditemukan adanya pengunjung Pasar Rakyat Dugderan yang ditarik tarif parkir di luar ketentuan sehingga akhirnya viral.
"Tahun kemarin kami sempat mengetahui ada sempat 'booming' yang ditarik hampir di luar peraturan yang ada. Makanya ini kami tekankan ke Dishub (Dinas Perhubungan) agar jukir-jukir (juru parkir) untuk selalu dibina," katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Bambang Pramusinto menyebutkan bahwa setidaknya ada empat kantong parkir yang disiapkan bagi pengunjung Pasar Rakyat Dugderan.
Yakni, gedung parkir Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman), parkir basement Aloon Aloon Masjid Agung Semarang, parkir selasar utara Aloon Aloon, dan parkir basement Semarang Johar Centre.
Ia juga berharap kepada juru-juru parkir untuk tidak menarik tarif di luar ketentuan, dengan belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya yang justru membuat Pasar Rakyat Dugderan viral karena ekses negatif.
"Karena Pasar Dugderan ini kan pasar yang sudah jadi tradisi menjelang Ramadan. Ya, harapan kami dari Dinas Perdagangan event ini bisa kita rawat terus setiap tahun," katanya lagi.
Salah satu upaya merawat, kata dia, adalah dengan menjaga kenyamanan pengunjung, termasuk dari parkir yang tarifnya sesuai agar semakin banyak yang berkunjung ke Pasar Rakyat Dugderan.
"Bagaimana 'stakeholder' kemudian panitia Pasar Dugderan ini bisa terus menjaga supaya semuanya punya komitmen. Jadi, yang mengelola parkir ya disesuaikan aturan. Kemudian, retibusi juga tetap berjalan ya. Tidak ada pungutan-pungutan liar di luar ketentuan," kata Bambang pula.
Pasar Rakyat Dugderan telah resmi dibuka diramaikan sebanyak 270 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menyambut bulan Ramadhan 1446 Hijriah, sebagai agenda tahunan di Kota Semarang, 17-26 Februari 2025.
Pada Pasar Rakyat Dugderan tahun ini disediakan pula wahana permainan sehingga diyakini akan menarik minat masyarakat, seperti Tong Setan, Kincir Air, Bianglala, dan Kora-Kora.
Tak hanya itu, beberapa "photobooth" juga disiapkan di sejumlah lokasi di Pasar Rakyat Dugderan untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin mengabadikan momentum secara ikonik.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025