Logo Header Antaranews Jateng

Pakar: Perlu dibangun ekosistem penyerapan tenaga kerja antardaerah

Rabu, 5 Maret 2025 15:39 WIB
Image Print
Pakar kebijakan publik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof Slamet Rosyadi. ANTARA/Sumarwoto

Purwokerto (ANTARA) - Pakar kebijakan publik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof. Slamet Rosyadi menilai perlu dibangun ekosistem penyerapan tenaga kerja antardaerah melalui mekanisme kerja sama pemerintah daerah.

"Dulu saya memang pernah riset tentang kerja sama antardaerah, tapi lebih ke bidang pemasaran potensi daerah," kata Slamet Rosyadi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.

Oleh karena itu, kata dia, peluang kerja sama antarpemda untuk membangun ekosistem penyerapan tenaga kerja cukup bagus untuk dilakukan.

Menurut dia, hal itu sebagai bentuk perluasan kerja sama antardaerah yang telah dibangun selama ini agar ke depannya terjadi pertukaran tenaga kerja.

"Artinya, mobilitas tenaga kerja akan lebih leluasa antardaerah. Cuma kadang-kadang yang menjadi problem adalah skill (keterampilan) yang dibutuhkan," katanya.

Ia mengakui sektor manufaktur khususnya yang berada di wilayah Banyumas tidak terlalu banyak membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan.

Akan tetapi, kata dia, yang menjadi problem justru di sektor jasa seperti perhotelan, keuangan dan sebagainya.

"Kalau kita lihat di berbagai sektor jasa, orang yang menduduki jabatan penting justru bukan warga lokal, melainkan orang-orang luar daerah," katanya.

Ia mengharapkan dengan adanya kerja sama antarpemda untuk membangun ekosistem penyerapan tenaga kerja itu, paling tidak warga lokal yang diutamakan untuk bisa menduduki jabatan-jabatan penting.

Dengan demikian, kata dia, ekosistem penyerapan tenaga kerja itu menjadi lebih bagus karena akan menghargai tenaga kerja lokal, tidak hanya untuk pekerjaan yang minim keterampilan, juga pekerjaan yang benar-benar membutuhkan keterampilan.

Menurut dia, kerja sama tersebut tidak bertentangan dengan semangat penyediaan lapangan kerja yang diprioritaskan untuk warga lokal.

"Kalau sudah ada kerja sama, tentunya tidak ada masalah. Misalkan, ada perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja tetapi di daerah tersebut masih kurang, sehingga membuka diri dari daerah lain," katanya.

Ia mengatakan wilayah Jawa Tengah bagian selatan yang paling memungkinkan untuk melakukan kerja sama dalam rangka membangun ekosistem penyerapan tenaga kerja antardaerah, yakni Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen atau yang biasa disebut dengan Barlingmascakeb.

"Ini 'kan juga dalam rangka mengurangi pengangguran. Dari situ, antardaerah bisa saling kerja sama untuk bisa menutup kekurangan tenaga kerja," kata Slamet.


Baca juga: BPJAMSOSTEK harapkan UCJ tenaga kerja informal di Banyumas meningkat



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025