Logo Header Antaranews Jateng

Pemkab Kudus perbaiki semua saluran air tersumbat cegah banjir

Minggu, 9 Maret 2025 15:56 WIB
Image Print
Bupati Kudus Sam'ani Intakoris didampingi jajarannya saat meninjau saluran pembuang di Poroliman Tanjung Jalan Lingkar Kudus, karena saat curah hujan tinggi menggenangi jalan, sehingga mengganggu kelancaran aktivitas warga, Minggu (9/3/2025). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berkomitmen meminimalkan potensi banjir di semua wilayah, termasuk di jalur padat lalu lintas di Poroliman Tanjung yang merupakan persimpangan Jalan Pantura dengan jalur perkotaan degan memperbaiki saluran yang masih tersumbat.

"Berdasarkan hasil pengecekan di Poroliman Tanjung serta keterangan warga hari ini (9/3), sering muncul genangan banjir di kawasan setempat karena saluran diduga ada sumbatan," kata Bupati Kudus Sam'ani Intakoris didampingi jajarannya saat meninjau saluran pembuang di Poroliman Tanjung Jalan Lingkar Kudus, Minggu.

Seharusnya, kata dia, saluran pembuang tersebut bisa mengalirkan air saat curah hujan tinggi, sehingga tidak sampai terjadi genangan banjir di kawasan setempat yang bisa mengganggu kelancaran arus lalu lintas dari arah Kota Kudus menuju Purwodadi maupun sebaliknya.

Melalui saluran pembuang tersebut, kata Sam'ani, air akan menuju kolam retensi yang nantinya dibuang ke Sungai Wulan.

Informasi warga, kata dia, saluran tersebut juga belum pernah dinormalisasi, sehingga nantinya juga akan diupayakan agar kembali normal dan banjir bisa dihindari.

Ia menginstruksikan pihak Dinas PUPR dan BPBD untuk mengecek saluran yang membentang di bawah perlintasan Jalan Pantura Kudus dengan panjang sekitar 30-an meter.

"BPBD Kudus juga memiliki alat untuk membersihkan saluran pembuang tersebut, apakah di dalamnya terdapat sumbatan karena ada ranting atau hal lain yang membuat air tidak bisa mengalir lancar," ujarnya.

Kolam retensi yang merupakan proyek APBN sejak akhir 2024 mulai dioperasikan untuk mencegah banjir di Kabupaten Kudus.

Dari luas total luas kolam retensi yang mencapai 5 hektare, memiliki kapasitas tampungan air hingga 200.000 meter kubik.

Hasilnya, sejak curah hujan tinggi pada awal 2025 kawasan Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, bisa terhindar dari banjir yang biasanya berlangsung lama, karena air yang sebelumnya membawa dampak genangan, bisa tertampung di kolam retensi. Demikian halnya nanti, ketika saluran pembuang di Poroliman Tanjung lancar juga bisa mengurangi banjir di kawasan setempat karena bisa dialirkan ke kolam retensi.

Air di kolam retensi selanjutnya dibuang ke Sungai Wulan dengan mesin pompa tanpa terpengaruh muka air Sungai Wulan, sehingga tanpa harus menunggu elevasi Sungai Wulan turun bisa dioperasikan untuk membuang air genangan ke sungai.

Baca juga: Tanggul Sungai Tuntang jebol, tiga desa di Grobogan banjir



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025