
Sarahsimas salah satu upaya pengendalian inflasi di Banyumas

Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan kegiatan pasar murah Inflasi Banyumas yang disingkat Sarahsimas merupakan salah satu upaya dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Inflasi itu apa ? Inflasi itu ternyata kalau kenaikan harga berkelanjutan yang tidak bisa dikendalikan, kalau deflasi itu penurunan harga berkelanjutan yang tidak bisa dikendalikan," katanya saat membuka kegiatan Sarahsimas di halaman Kantor Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Dengan demikian, kata dia, harga kebutuhan pokok masyarakat harus tetap stabil atau tidak naik maupun turun.
Lebih lanjut, ia mengatakan inflasi pada sektor pangan memberikan dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
"Oleh karena itu, pengendalian inflasi melalui penyediaan bahan pangan dengan harga terjangkau seperti Sarahsimas ini menjadi salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Banyumas," katanya.
Ditemui usai membuka Sarahsimas, Bupati mengatakan kegiatan pasar murah penting untuk digelar karena saat sekarang bulan Ramadhan, sehingga perlu adanya upaya mencegah terjadinya inflasi.
Menurut dia, penyelenggaraan pasar murah tersebut dibantu oleh sejumlah pihak seperti Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Bank Jateng Cabang Purwokerto, dan sejumlah badan usaha milik negara maupun perusahaan swasta.
"Kemudian dari BI, Bank Jateng, Baznas juga membagi-bagi sembako kepada masyarakat, untuk membantu masyarakat menjelang lebaran," katanya.
Selain pasar murah, kata dia, pihaknya telah meminta penyelenggaraan kegiatan operasi pasar di 28 pasar milik pemerintah daerah.
Kendati demikian, dia mengakui semua itu tergantung sponsor atau instansi/perusahaan yang mendukung penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Ia mengatakan berdasarkan informasi, BI Purwokerto telah menyelenggarakan kegiatan pasar murah di 25 titik.
"Yang sudah dilakukan oleh BI, ini 'kan saya hanya mengantarkan kata-katanya Bu Pimpinan BI, 25 titik, nanti akan berlanjut tambah 20 menjadi 45 titik yang dari BI," katanya didampingi Kepala KPw BI Purwokerto Christoveny.
Bupati mengharapkan kegiatan tersebut nantinya dikolaborasikan dengan Bank Jateng, Baznas, dan berbagai badan usaha milik daerah yang dimiliki Pemkab Banyumas.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Gatot Eko Purwadi mengatakan kegiatan Sarahsimas diselenggarakan sebagai upaya Dinperindag Banyumas untuk meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan tebus murah paket sembako.
"Ada 75 paket sembako yang berisi 2 kilogram beras premium, 1 kilogram gula pasir, dan 1 liter minyak goreng. Paket yang disediakan oleh Dinperindag Kabupaten Banyumas tersebut bernilai Rp75.000, ditebus dengan Rp25.000," katanya.
Selain itu, kata dia, 25 paket sembako gratis yang disediakan oleh Bank Jateng Cabang Purwokerto untuk masyarakat tidak mampu.
Menurut dia, masyarakat juga bisa membeli kebutuhan pokok yang disediakan oleh beberapa distributor atau partisipan dengan harga di bawah pasar, sehingga lebih terjangkau.
Salah seorang ibu rumah tangga, Eka Indah mengatakan kegiatan pasar murah tersebut cukup membantu meskipun kadang ada komoditas yang harganya hampir sama dengan harga di warung.
"Tapi ada yang lebih murah juga seperti gula pasir, kalau di toko kemarin Rp18.500 per kilogram, di sini cuma Rp17.500 per kilogram. Telur ayam di warung Rp28.000 per kilogram, di sini cuma Rp26.000," kata warga Desa Kemutug Kidul, Baturraden itu.
Ia mengharapkan kegiatan Sarahsimas lebih sering digelar dengan menambah variasi produk yang disediakan dan harga jualnya lebih ditekan.
Baca juga: Wali Kota Magelang sampaikan langkah strategis kendalikan inflasi
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025