Logo Header Antaranews Jateng

Pemkab Jepara jajaki kerja sama pemasaran mebel ukir dengan Spanyol

Sabtu, 15 Maret 2025 16:31 WIB
Image Print
Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menjajaki peluang kerja sama dengan Negara Spanyol di bidang pemasaran produk mebel dan ukir khas Kota Jepara. ANTARA/HO-Pemkab Jepara.

Jepara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menjajaki peluang kerja sama dengan Spanyol di bidang pemasaran produk mebel dan ukir khas Kota Jepara, sebagai perluasan pasar ke berbagai negara di dunia.

"Spanyol merupakan salah satu negara Eropa dengan industri furnitur terbesar. Ada kesamaan dengan industri mebel di Jepara, sehingga kami berharap dapat menjalin kerja sama agar pangsa pasar industri mebel asal Jepara semakin meluas," kata Bupati Jepara Witiarso Utomo melalui rilis di Jepara, Sabtu.

Untuk menjajaki peluang kerja sama dengan Spanyol, maka Pemkab Jepara diwakili Bupati Jepara Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar menemui Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Fransisco de Asís Aguilera di Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Spanyol, Jakarta Pusat, pada Jumat (14/3).

Ikut dalam kunjungan tersebut, Vice Chairman Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Spain and Portugal Comittee Herodijaya Effendie, serta jajaran Kedubes Spanyol untuk Indonesia.

Witiarso juga menyampaikan harapannya kepada Kepada Duta Besar Spanyol untuk Indonesia bisa menjalin kerja sama dalam beberapa sektor, terutama di sektor investasi dan industri mebel.

Selain upaya kerja sama di bidang mebel dan ukir, Pemkab Jepara juga berharap dapat menjadi "Sister City". Kerja sama dalam bentuk Sister City tersebut bertujuan untuk peningkatan ekonomi, pendidikan, budaya, pariwisata, dan pembangunan kapasitas jangka panjang mengingat kedua kota memiliki sejumlah kesamaan seperti pusat industri mebel di masing-masing negara dan memiliki kondisi geografis yang hampir serupa.

Dari hasil pertemuan tersebut, kata dia, pihak Kedubes Spanyol menyampaikan siap mendukung. Namun berbagai kerja sama tersebut sifatnya government to government, sehingga harus dilakukan pemerintah pusat.

"Nantinya akan kami upayakan dan berkoordinasi ke pusat," ujarnya.

Terkait ajakan kerja sama tersebut, Fransisco de Asís Aguilera menanggapi harapan tersebut dengan positif. Pihaknya menyampaikan bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia dan Spanyol sudah terjalin baik sejak 1958, salah satu aspek di antaranya hubungan perdagangan.

Ia menceritakan bahwa Kota Valencia merupakan kota dengan industri mebel terbesar di Spanyol, sama halnya dengan Jepara di Indonesia.

"Kami berharap dengan masuknya furnitur dari Jepara ke Spanyol akan memperkaya variasi desain yang ada. Terutama dengan adanya aksen ukir yang menjadi ciri khas yang tidak dimiliki oleh produsen dari negara lain, sehingga mampu menambah nilai seni dari produk kayu tersebut," ujarnya.

Fransisco menambahkan bahwa di Valencia juga terdapat pameran mebel internasional bertajuk "Feria Hábitat Valencia" yang berisi furnitur, pencahayaan, dan dekorasi yang menarik pengunjung di seluruh dunia. Selain itu, ekspor industri furnitur Valencia juga kuat, terutama ke negara-negara Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Latin melalui teknologi dan desain kreatif untuk bersaing di pasar global.

Sementara itu, Vice Chairman Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Spain and Portugal Comittee Herodijaya Effendie menyampaikan akan mengajak beberapa duta besar yang ada di Indonesia untuk berkunjung ke Jepara.

"Harapannya dengan kunjungan tersebut para duta besar dapat mempromosikan Jepara kepada sejumlah investor di negaranya dan membawa produk furnitur dan ukir ke negara masing-masing," ujarnya.


Baca juga: Pemkab Jepara beri insentif kepada tenaga ukir kerajinan mebel



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025