
Bupati Banyumas ajak petani jual gabah hasil panen ke Bulog

Banyumas, Jawa Tengah (ANTARA) - Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengajak seluruh petani di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjual gabah hasil panennya ke Perum Bulog, karena BUMN itu siap membeli gabah kering panen (GKP) dengan harga Rp6.500 per kilogram.
"Kegiatan (panen) ini menjadi momentum penting bagi kita semua mengingat panen raya merupakan fase krusial dalam rantai produksi pertanian yang menentukan kesejahteraan petani serta ketersediaan pangan bagi masyarakat," katanya saat kegiatan "Panen dan Penyerapan Gabah di Tingkat Petani oleh Bulog bersama Bupati Banyumas" di Desa Patikraja, Kecamatan Patikraja, Banyumas, Jateng, Selasa.
Ia mengatakan sesuai dengan ketentuan, harga pembelian pemerintah (HPP) yang dilakukan Bulog terhadap GKP sebesar Rp6.500/kg.
Oleh karena itu, kata dia, jika ada pihak yang membeli GKP dengan harga di bawah HPP akan ditangkap polisi.
"Tetapi, kalau di atasnya (di atas HPP) boleh, cuma saya mengimbau kepada teman-teman petani agar tidak nakal, karena mohon maaf, kalau dari Bulog tidak ada yang menunggu, kadang-kadang (gabahnya) dikasih air biar berat. Saya dapat videonya," kata dia.
Ia mengharapkan video tentang kenakalan petani yang menyiram air ke karung berisi gabah yang akan dijual ke Bulog tersebut tidak terjadi di Banyumas.
"Saya harap petani di Banyumas konsisten, sehingga gabah kering panen yang dijual benar-benar GKP yang tidak ada lumpur di dalam karung," kata Bupati.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati berkesempatan memanen padi Inpari 32 dengan menggunakan combine harvester atau mesin pemanen padi pada lahan seluas 1,5 hektare serta menyaksikan transaksi penyerapan gabah yang dilakukan secara langsung oleh Perum Bulog Banyumas.
Sebelum melakukan transaksi, Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyumas Prawoko Setyo Aji terlebih dulu menyosialisasikan HPP dan mekanisme penyerapan gabah.
"Kami siap membeli gabah kering panen dengan harga Rp6.500/kg. Kalau ada yang beli dengan harga di bawah HPP, silakan lapor ke Bulog atau polisi," katanya.
Ia mengatakan pihaknya hingga Selasa ini telah menyerap beras sebanyak 5.500 ton dan gabah sebanyak 2.300 ton.
Menurut dia, masa panen di wilayah eks Keresidenan Banyumas sudah mulai berlangsung dengan masa panen raya akan berlangsung saat Lebaran hingga April 2025 berdasarkan informasi dari petani maupun dinas pertanian.
Ia mengakui pihaknya sedikit terkendala sarana pengeringan mengingat kondisi cuaca saat sekarang sering terjadi hujan.
"Apalagi wilayah selatan itu sarana-prasarananya terbatas, banyak mengandalkan lantai jemur. Jadi yang harusnya selesai tiga hari, mungkin bisa mundur lima hari, sarana dryer (pengering) sangat terbatas, sementara kami di Bulog Banyumas belum punya sentra penggilingan padi yang besar," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengandalkan mitra kerja Bulog untuk melakukan pengeringan maupun penggilingan gabahnya.
Baca juga: Bulog Pati sebut stok cadangan beras pemerintah aman capai 4.000 ton
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025