Logo Header Antaranews Jateng

Pemkab Kudus jadikan Sidorekso percontohan pengolahan sampah jadi BBM

Minggu, 23 Maret 2025 19:45 WIB
Image Print
Bupati Kudus Sam'ani Intakoris didampingi Camat Kaliwungu dan Kades Sidorekso mencoba menampung BBM hasil pengolahan dari limbah plastik di tempat pengolahan limbah di Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Minggu (23/3/2025). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjadikan Desa Sidorekso sebagai percontohan mengatasi permasalahan sampah warga dengan mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) menggunakan alat pirolisis.

"Kami akan membantu desa mengoperasikannya secara maksimal terlebih dahulu, sehingga benar-benar terlihat manfaatnya dalam mengurangi permasalahan sampah di desa ini," kata Bupati Kudus Samani Intakoris ditemui di sela-sela mengunjungi mesin pirolisis di Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Minggu.

Bupati yang didampingi Camat Kaliwungu Satria Agus Himawan dan Kades Sidorekso mengatakan, peralatan yang digunakan bisa digandakan untuk diterapkan di desa lain yang juga berpotensi mengolah sampah plastik menjadi BBM.

Karena syarat utama bisa menggunakan mesin priolisis tersebut, imbuh Sam'ani, masyarakatnya harus mau memilah sampahnya terlebih dahulu, maka butuh dukungan banyak pihak.

Pemerintah Desa Sidorekso, kata dia, juga memberlakukan sanksi kepada warganya yang enggan memilah sampah, maka tidak dilayani pengambilan sampahnya.

Hasil dari kegiatan pengolahan sampah plastik menjadi BBM, akhirnya timbulan sampah yang setiap harinya mencapai 3,5 ton bisa dikurangi hingga 20-an persen karena sampah plastiknya diolah.

"Sementara sampah organiknya diolah menjadi pupuk organik oleh PT Djarum Kudus, sehingga sampah residu yang tidak bisa diolah lagi berkisar 20-an persen saja," ujarnya.

Nantinya, kata dia, Pemkab Kudus juga akan mengajukan bantuan ke pemerintah pusat untuk dibuatkan alat serupa dengan kapasitas yang lebih besar, sehingga permasalahan sampah plastik di Kabupaten Kudus bisa tertangani dengan baik.

Kepala Desa Sidorekso Mochamad Arifin menambahkan bahwa kuncinya memang dukungan dari masyarakat berupa sampah yang terbuang benar-benar sudah terpilah, baik sampah plastik, organik, maupun residu.

Dengan adanya alat pengolah sampah menjadi BBM bernama pirolisis itu, kata dia, pemerintah desa juga bisa menghemat biaya karena BBM berupa solar bisa digunakan untuk mengoperasikan mesin pemilah sampah yang dimiliki desa.

Adapun kapasitas pengolahan mesin tersebut, kata dia, setiap harinya berkisar 50 kilogram, sedangkan BBM yang dihasilkan berkisar 30-35 liter.

Dari hasil pengolahan menggunakan alat pirolisis, akan menghasilkan minyak tanah, sehingga bisa diolah lagi menjadi bensin atau solar.

Sebelum digunakan, maka bahan bakar yang dihasilkan dari pirolisis itu harus dijernihkan. Selain karena pekat, juga masih terdapat sejumlah kotoran. Sedangkan penjernihannya menggunakan bentonit atau semacam mineral dari tanah.



Baca juga: Penyaluran BLT buruh rokok di Kudus pekan depan

Pewarta :
Editor: Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025