Logo Header Antaranews Jateng

Temanggung buat inovasi "Siap Tanam dan Gampil" untuk tarik investasi

Rabu, 26 Maret 2025 07:47 WIB
Image Print
Kepala DPMPTSP Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei menjawab pertanyaan wartawan. (ANTARA/Heru Suyitno)

Temanggung (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Temanggung membuat inovasi aksi andalan yakni pendampingan penanaman modal (Siap Tanam) dan gerakan pendampingan pelayanan perizinan (Gampil) untuk menarik investasi Rp2,2 triliun tahun 2025.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei di Temanggung, Selasa menyampaikan, DPMPTSP harus mencapai investasi tahun 2025 minimal Rp2,2 triliun.

"Kalau kita melihat angka Rp2,2 triliun di situasi dan kondisi yang sedang tidak baik-baik saja ini cukup berat, untuk itu DPMPTSP membuat dua inovasi agar target yang di RPD maupun di RKPD tahun 2025 bisa tercapai," katanya.

Ia menuturkan, jadi pendampingan penanaman modal ini sebuah gerakan bagi teman-teman pengusaha yang mau menanamkan uang di Kabupaten Temanggung dengan cara membuat aturan, membuat peraturan bupati (Perbup) yaitu akan memberikan kemudahan berusaha.

"Kita melibatkan dinas-dinas terkait untuk mengumpulkan data agar teman-teman pengusaha ini tidak bingung, mana untuk kawasan industri , perizinan syaratnya apa, berapa waktu kami kumpulkan," katanya.

Selain itu, katanya, pihaknya akan memberikan keringanan pajak, keringanan retribusi maupun bunga rendah untuk penanaman modal di Kabupaten Temanggung ," katanya

Kemudian yang kedua adalah inovasi gerakan pendampingan pelayanan perizinan (Gampil), kalau tadi penanaman modalnya, kalau ini izinnya biar mudah, biar cepat bagaimana.

"Kami ada pelayanan tanpa skat, itu biar izinnya tidak perlu orang luar negeri ke Temanggung, orang Jakarta ke Temanggung tidak perlu kalau menanyakan tentang perizinan, cukup lewat layanan tanpa skat, WA atau telepon. Hal ini tidak dibatasi waktu hari Senin sampai dengan Minggu kami siap," katanya.

Baca juga: Polres Pemalang tanam jagung sistem tumpangsari di lahan 2,7 hektare



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025