PLTA Karama Tenggelamkan Delapan Desa
Sabtu, 4 Februari 2012 14:21 WIB
"Delapan desa akan ditenggelamkan ketika PLTA Karama dibangun di Kecamatan Kalumpang dengan kekuatan 300 MegaWatt," kata Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan, selain delapan desa yang akan ditenggelamkan, maka ada sebanyak 8000 jiwa masyarakat di Kecamatan Kalumpang juga akan direlokasi.
"Tetapi, itu dilaksanakan setelah Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) yang akan melaksanakan kajian pembangunan PLTA Karama menganggapnya layak dibangun karena tidak berdampak pada kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat,"katanya.
Menurut dia, pembangunan PLTA Karama adalah proyek investasi yang kerja sama Pemerintah Provinsi Sulbar dan investor China.
Ia mengatakan, proyek tersebut dilaksanakan atas keinginan pemerintah di Sulbar membangun sumber pembangkit listrik, seperti di China.
"China adalah negara pertama di dunia yang mampu membangun PLTA dengan kekuatan sekitar 32.000 MegaWatt, pemerintah di Sulbar terinspirasi membangun PLTA seperti itu dalam rangka mendorong kemajuan pembangunan di daerah," katanya.
Menurut dia, PLTA Karama bertujuan mengatasi masalah listrik di Sulawesi, dan khususnya di Provinsi Sulbar, sehingga tidak menghambat perkembangan industri dan pembangunan ekonomi.
Oleh karena itu, ia mengatakan, masyarakat Sulbar mendukung rencana pembangunan PLTA Karama agar target kemajuan pembangunan Sulbar dapat dicapai.
"Provinsi Kalsel juga sudah membangun PLTA dengan kekuatan 32 MegaWatt, dan menenggelamkan 34 desa, namun kini mereka merasakan dampaknya karena pembangunan di daerah itu telah berjalan," katanya.
Pewarta : -
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024