Logo Header Antaranews Jateng

Jateng Menatap Optimistis PON 2012

Rabu, 27 Juni 2012 19:30 WIB
Image Print
Agus Prayogo


Jawa Tengah khususnya cabang olahraga atletik juga telah melakukan hal yang sama untuk meraih target 10 medali emas yang dibebankan oleh Pengprov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Jawa Tengah.

Ke-29 atlet Jawa Tengah yang dipersiapkan tampil pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Riau sejak awal Maret 2012 sudah menjalani pemusatan latihan secara sentralisasi di tiga kota, yaitu Salatiga, Semarang, dan Cepu, Kabupaten Blora.

Bahkan, ada di antaranya yang menjalani pelatihan di luar Jawa Tengah karena status mereka sebagai atlet pelatnas seperti Trianingsih dan Agus Prayogo di Pengalengan Kabupaten Bandung, Jabar, kemudian Dwi Ratnawati menjalani latihan bersama atlet DKI Jakarta karena yang bersangkutan ditangani pelatih asal provinsi tersebut.

Kemudian pelari cepat nasional Suryo Agung Wibowo yang semula tercatat sebagai atlet pelatnas pra-Olimpiade menjalani latihan di Surabaya sebelum akhirnya dipulangkan ke daerah (kini menjalani latihan di Jakarta), dan lain sebagainya.

Dari 10 medali emas yang menjadi target Jateng di PON mendatang memang semuanya dibebankan kepada atlet yang pernah atau masih mengenyam pelatnas, seperti Trianingsih diharapkan meraih tiga medali emas dari nomor lari 5.000 meter, 10 ribu meter, dan maraton (42,195 kilometer).

Kemudian peraih dua medali emas SEA Games 2009 Laos Suryo Agung Wibowo diharapkan bisa meraih dua medali emas dari nomor lari 100 dan 200 meter, peraih dua medali emas SEA Games 2011 Agus Prayogo juga diharapkan meraih dua medali emas dari nomor lari 5.000 dan 10 ribu meter, Dwi Ratnawati ditarget satu emas dari nomor lempar cakram, serta Sutrisno dari jalan cepat 20 kilometer.

"Kita memang berharap banyak kepada atlet-atlet nasional untuk meraih medali emas karena sampai kini mereka masih diperhitungkan di tingkat nasional," kata Ketua Umum Pengprov PASI Jateng, Warso Susilo.

Kuota Atlet
Sebenarnya Jawa Tengah berhasil meloloskan 35 atlet dari cabang olahraga atletik ke PON XVIII Riau tetapi karena kuota yang diberikan induk organisasi olahraga atletik di Tanah Air hanya 29 orang akhirnya ada enam atlet yang harus dicoret meskipun mereka sudah lolos kualifikasi.

Komisi Pembinaan Pengprov PASI Jawa Tengah Heri Setiyono mengatakan, keputusan untuk mencoret mereka berdasarkan rapat pengurus induk organisasi olahraga atletik Jateng di Semarang beberapa waktu lalu.

Menurut dia, pencoretan tersebut karena kuota yang diberikan PB PASI kepada Jawa Tengah sebanyak 29 atlet padahal Jateng berhasil meloloskan 35 atlet pada pesta olahraga multievent empat tahunan mendatang.

Keenam atlet yang tidak bisa tampil di PON mendatang, kata dia, adalah dari nomor jalan cepat, lompat jangkit, lari 800 meter, maraton (dua atlet putra), dan estafet 4X400 meter putra .

"Keinginan kami sebenarnya adalah memberangkatkan semua atlet yang telah lolos PON tetapi kami terbentur pada kuota yang diberikan kepada Jawa Tengah," kata Heri yang juga Ketua Harian Pengprov PASI Kabupaten Blora tersebut.

Yang jelas, kata dia, pencoretan mereka adalah berdasarkan prestasi yang dicapai atlet setelah babak kualifikasi, seperti saat lomba lari maraton di Malang dan lain sebagainya.

Kesulitan Uji Coba
Tim atletik Jawa Tengah yang dipersiapkan tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau, 9-20 September 2012, merasa kesulitan mencari ajang uji coba.

Heri Setiyono mengatakan, terus terang belum ada 'event' terdekat yang bisa dijadikan ajang uji coba menjelang tampil di PON. "Kita hanya bisa turun pada lomba lari 10K, tetapi sampai kini belum ada 'event' tersebut, padahal kurang satu bulan sudah memasuki puasa Ramadhan. Kalau ada seharusnya sekarang ini sebelum puasa," ucapnya.

Usai puasa, kata dia, sudah Lebaran dan tinggal beberapa hari sudah pelaksanaan pesta olahraga empat tahunan tersebut.

Sekarang yang dilakukan oleh tim pelatih, kata dia, adalah melakukan tes terhadap atlet untuk mengetahui perkembangan atletnya, kemudian dievaluasi. "Saya kira itu yang bisa kita lakukan melihat waktunya yang sempit seperti ini," ujarnya.

Atlet lempar cakram nasional asal Jawa Tengah, Dwi Ratnawati mengatakan, sebenarnya dirinya berharap bisa melakukan uji coba ke luar negeri seperti atlet dari provinsi lain.

"Saya sudah sampaikan kepada Pengprov PASI dan KONI Jateng, tetapi katanya mereka berdasarkan skala prioritas," kata peraih medali perak SEA Games 2011 tersebut.

Menurut atlet asal Kabupaten Sragen tersebut, dia terakhir kali mengikuti 'event' resmi adalah saat tampil pada kejuaraan atletik Jatim Open di Sidoarjo beberapa waktu lalu.

"Mungkin itu 'event' terakhir bagi saya sebelum tampil di PON mendatang," ujarnya.

Peraih medali emas SEA Games 2009 Laos tersebut, mengatakan selama ini dirinya menjalani latihan di Jakarta bersama pelatih atletik dari daerah tersebut.

Dwi Ratnawati yang akan turun pada dua nomor yaitu lempar cakram dan tolak peluru pada PON mendatang merasa optimistis bisa meraih medali emas dari lempar cakram.

"Selama ini lemparan saya masih yang terjauh dan saya merasa optimistis bisa meraih emas tetapi kalau pada tolak peluru saya tidak berani menjanjikan karena pada babak kualifikasi PON hanya menempati peringkat ketiga di bawah atlet dari Jabar dan NTB," katanya.


Pewarta :
Editor: Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025