2.000-an Perantau Indonesia Ikuti Kongres Diaspora
Minggu, 8 Juli 2012 10:30 WIB
Ketua Tim Radio Indonesia Muslim Society in America (IMSA) dan Publikasi Media Muhammad Yusuf Efendi dari lokasi acara kepada ANTARA di Semarang, Minggu, mengatakan bahwa timnya meliput acara Kongres I Diaspora sejak Jumat (6/7) hingga hari ini.
Dalam laporan pandangan mata Radio IMSA di arena kongres yang kali pertama digelar para perantau Indonesia di Amerika Serikat (AS) disebutkan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, menekankan akan arti pentingnya kontribusi diaspora Indonesia.
"Mereka ikut memberikan andil untuk pembangunan negara Indonesia walaupun berada di luar negeri. Mereka turut memegang peranan penting untuk kemajuan perekonomian bangsa walaupun mereka sekarang menjadi warga negara lain sekalipun," ujar Dino dalam siaran Radio IMSA.
"Para diaspora adalah potensi bangsa yang tidak boleh dilupakan. Para Disapora Indonesia harus menyadari bahwa mereka mempunyai potensi, mereka harus bersatu dan bangkit untuk menyumbangkan pikiran, kemampuan, dan kekuatan untuk kemakmuran bangsa Indonesia," kata Dino.
Pada kesempatan itu Dino juga menjelaskan kondisi diaspora Indonesia saat ini yang begitu besar potensinya masih dalam kondisi yang kurang beruntung. Mereka tidak terhubung satu sama lain, mereka masih kurang percaya diri, dan mereka belum bersatu dalam satu wadah yang kuat.
"Dengan adanya kongres diaspora ini, kami berharap forum ini akan menjadi jembatan yang penting untuk menghubungkan antara warga negara di perantauan dan pemerintah Indonesia. Pemerintah diharapkan akan menyambut gaung kongres ini agar mereka ikut andil dalam pembangunan negara," kata Dubes RI untuk AS itu.
Dalam sambutan yang disiarkan lewat rekaman video, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan kongres ini dapat mempersatukan sesama warga bangsa yang tersebar di berbagai negara, juga dapat memberikan kontribusi pemikiran yang positif dan konstruktif bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Presiden juga menjelaskan bahwa keberadaan diaspora di luar negeri menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah akan membantu semaksimal mungkin untuk meringankan beban warga negara Indonesia yang berada di luar negeri. Karena itu pemerintah telah melakukan langkah-langkah konkret untuk menjalin kemitraan dengan diaspora Indonesia.
Pemerintah sedang mengawali proses pemberian kemudahan visa, termasuk pemberian visa khusus bagi diaspora Indonesia yang sudah tidak lagi menjadi warga negara Indonesia.
Dalam sambutan yang disampaikan Presiden dalam waktu sekitar 15 menit ini, Presiden RI menyampaikan juga bahwa Menteri Luar Negeri tengah mengembangkan kebijakan untuk lebih memberikan dukungan dan bantuan kepada komunitas Diaspora Indonesia.
Pemerintah juga siap bekerja sama dan memfasilitasi program-program ekonomi, sosial, dan budaya yang akan dirancang menjadi program kerja dalam kongres diaspora kali ini.
Pidato Presiden ini juga disiarkan langsung lewat Radio IMSA (http://imsa.us) melalui sambungan internet dengan harapan warga Indonesia yang berada di Tanah Air dan diaspora yang berada ditempat lain yang tidak bisa datang langsung dapat menikmati acara tersebut.
Kongres Diaspora yang merupakan tonggak sejarah baru bagi para perantau Indonesia yang berada di luar negeri ini dihadiri oleh diaspora yang dari berbagai negara. Perwakilan dari Katar, India, Australia, Suriname, Korea, Kanada, Chili, dan negara lainnya ikut meramaikan suasana kongres ini.
Alan Soffan perwakilan resmi dari Kedutaan Saudi Arabia dalam wawancaranya dengan Radio IMSA mengungkapkan akan peran Konsulat Jenderal Riyad yang membantu para pekerja Indonesia untuk mendapatkan pendidikan tambahan.
Hampir sebagian besar pendatang dari Indonesia dari Riyad adalah para pekerja. Selain mereka bekerja, pemerintah bekerja sama dengan mahasiswa membantu para TKI untuk mendapatkan pendidikan yang layak, katanya.
Dalam wawancaranya Alan Soffan menjelaskan perlunya kerja sama yang kuat antara masyarakat dan pemerintah Indonesia. Di sisi lain, dukungan pemerintah yang besar untuk kemajuan diaspora di luar negeri sangatlah penting.
IMSA yang merupakan organisasi Muslim Diaspora yang berada di Amerika dan Kanada ikut menurunkan timnya untuk meliput kegiatan ini. Acara Kongres Diaspora yang mengambil tema "The Power of Harmony in Diversity, Unleashed Worldwide" ini diliput secara langsung oleh Radio IMSA untuk dipancarkan ke seluruh dunia melalui internet.
Personal tim Radio IMSA terdiri atas Muhammad Yusuf (ketua tim), Adi Susmono, Nur Afianto bagian penyiaran darat, serta diperkuat oleh Ibrahim Musafir dan Pribadi Kardono untuk bagian streaming ke internet.
Pewarta : -
Editor:
Kliwon
COPYRIGHT © ANTARA 2024