1.800 Warga Kabupaten Pekalongan Didera Sakit ISPA
Selasa, 18 September 2012 08:40 WIB
Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Suwondo di Pekalongan, Selasa, mengatakan, memasuki musim kemarau, sistem saluran pernafasan terutama bagian atas akan mudah terserang kuman yang beterbangan di udara sehingga sering mengalami infeksi.
"Beberapa virus, bakteri, dan organisme lain dapat menyerang saluran hidung, mulut, tenggorokan, serta cabang tenggorokan (bronkhus) ke dalam tubuh sehingga terjadi infeksi saluran pernafasan akut," katanya.
Ia mengatakan bahwa saat saluran pernafasan terinfeksi maka akan menimbulkan gejala, seperti demam, hidung tersumbat, dan mengeluarkan ingus, sakit kepala, tenggorokan terasa kering dan sakit, batuk, serta kadang nyeri di bagian telinga.
"Adapun penyakit ISPA akan mudah menyerang terhadap balita sehingga kami meminta pada orang tua agar menjaga anak-anaknya," katanya.
Menurut dia, infeksi virus biasanya menyebabkan flu, demam, dan batuk sedangkan infeksi bakteri akan menimbulkan radang tenggorokan.
Penyakit infeksi saluran pernafasan akut, katanya, biasanya sering menyerang warga saat pada pergantian musim (pancaroba) atau pada musim hujan atau cuaca dingin karena virus dan bakteri penyebab infeksi saluran nafas lebih tahan pada suhu yang dingin dan saat musim kemarau dengan kondisi banyak debu yang berterbangan.
"Sebagian besar penyebaran jenis infeksi saluran pernafasan sangat mudah menular, terutama melalui udara," katanya.
Ia mengatakan bahwa untuk melakukan pencegahan penyait ISPA, penderita disarankan banyak minum air putih terutama yang hangat dan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seperti buah segar yang banyak mengandung vitamin C, mengonsumsi vitamin, dan zat antioksidan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
"Selain itu, biasankan pola hidup sehat, cukup istirahat, hindari stres, dan melakukan olahraga secara teratur, cuci tangan sesering mungkin dengan menggunakan sabun untuk mencegah kuman, hindari merokok dan asap rokok," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2025