Logo Header Antaranews Jateng

Dahlan Gandeng Sidomuncul Manfaatkan Rempah-Rempah Petani

Sabtu, 5 Januari 2013 14:28 WIB
Image Print
Seorang pedagang rempah-rempah dan obat-obatan tradisional mengemas barang jualannya di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Rabu (1/8). Rempah-rempah tersebut dijual berkisar Rp 5 ribu - Rp 25 ribu perbungkusnya sesuai jenis rempah. FOTO ANTARA/Zabur Ka


"Awalnya, saya sebenarnya ingin lahan-lahan milik Perhutani Jateng bisa dimanfaatkan secara tumpang sari oleh warga sekitar, misalnya ditanami rempah-rempah," katanya saat mengunjungi Pabrik PT Sidomuncul, Kabupaten Semarang, Sabtu.

Dahlan mengaku sudah berkeliling ke sejumlah lahan Perhutani, seperti di kawasan Randublatung, Blora dan Purwodadi untuk melakukan survei dan ternyata warga sekitar memang sudah menanami lahan dengan rempah-rempah.

Mantan Direktur Umum PT PLN itu mencontohkan masyarakat di sekitar kawasan hutan Perhutani di Randublatung, Blora, yang sudah mencoba menanam tanaman temulawak secara tumpang sari di atas lahan seluas lima hektare.

"Saya tanya kenapa menanam temulawak? Kenapa tidak menanam jahe misalnya? Mereka (petani, red.) menjawab pasar jahe tidak jelas. Saya jadi berpikir untuk menawarkan komoditas rempah-rempah itu ke pabrik jamu," katanya.

Ternyata, kata dia, PT Sidomuncul bersedia membantu untuk membeli rempah-rempah yang dipanen petani dari lahan tumpang sari itu, dan rempah-rempah yang banyak dibutuhkan oleh pabrik jamu itu adalah jahe dan kunir.

Menurut dia, pemanfaatan hutan Perhutani untuk lahan tumpang sari itu dimaksudkan untuk membantu meningkatkan perekonomian dan menjadi sumber penghidupan masyarakat miskin yang tinggal di sekitar kawasan hutan.

"Saya bilang kalau sanggup tahun depan bisa jalan (pembelian rempah-rempah, red.), tetapi katanya (PT Sidomuncul, red.) siap membeli minggu depan. Ya saya bersyukur kalau PT Sidomuncul mau membantu petani lokal," katanya.

Ia mengakui tentunya pabrikan jamu memiliki standarisasi mutu dalam bahan baku, termasuk rempah-rempah dari petani lokal sehingga dipersilahkan untuk menguji mutu produk rempah-rempah yang dihasilkan petani tersebut.

"Kalau memang rempah-rempahnya memenuhi syarat ya baik berarti. Namun, kalau tidak memenuhi syarat, kami minta saran apa saja faktor-faktor yang harus diperbaiki untuk meningkatkan mutu produk rempah-rempah," katanya.

Terobosan itu akan dilakukan secara bertahap, kata Dahlan, sebagai uji coba akan memanfaatkan lahan seluas lima ha di hutan milik Perhutani di Randublatung, Blora, mengingat perekonomian masyarakat kawasan itu yang kurang.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Sidomuncul Irwan Hidayat mengaku siap membeli rempah-rempah dari petani sebagaimana yang ditawarkan Dahlan Iskan untuk mencukupi kebutuhan bahan baku pabrikan jamu tersebut.



Pewarta :
Editor: Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024