Logo Header Antaranews Jateng

Warga Melepas Kepergian Ustadz Jeffry

Jumat, 26 April 2013 13:00 WIB
Image Print


Salah satunya Hajjah Wahono yang bergegas ke Masjid Istiqlal berdua saja dengan anaknya dari Bonang, Tangerang, setelah mengetahui berita meninggal dunia penceramah terkenal yang kerap muncul di televisi.

Dua jam ditempuh dari rumahnya ke Istiqlal, sayang dia tidak sempat melihat jenazah saat sampai masjid.

Perempuan berkerudung berusia 60 tahun itu memegang fotonya bersama Uje, sapaan akrab Ustadz Jeffry, yang diambil beberapa tahun lalu dengan tangan bergetar.

"Saya paling senang dengan ceramah Ustadz Jeffry, kalau bisa saya selalu hadir tiap dia ceramah," tuturnya di Masjid Istiqlal.

"Kalau dia ceramah, rasanya meresap ke hati saya. Sreg buat saya, rasanya jadi tenang, segar," lanjutnya dengan mata berair.

Namun, dia tidak ikut mengantar almarhum ke pemakaman karena kakinya sakit. "Saya udah nenek-nenek, kaki saya lagi sakit. Saya ke sini saja. "

Slamet Heru Purnomo (30) juga salah satu pengantar Ustadz Jeffry. Dia datang sendirian ke Masjid Istiqlal dari rumahnya di Tanjung Duren setelah diberi kabar oleh temannya.

"Dia ustadz yang ceramahnya gaul, saya sering mendatangi ceramahnya," kata Heru yang mengatakan keluarganya mengagumi sang ustadz.

Pria yang mengenakan baju koko itu berniat mengantar almarhum hingga dimakamkan di Karet.

Gaya berdakwah Uje yang santai membuat dia meraih hati kaum muda, termasuk Hesty Apriyani (23).

Dia memuji kepiawaian Uje membawa diri hingga diterima di banyak kalangan, muda hingga tua.

"Cara penyampaian dakwahnya tidak membosankan, justru yang seperti itu yang bisa mengena di diri kita, dengan bahasanya yg asyik dan contoh-contoh di kehidupan keseharian kita, itulah yang membedakan Uje dengan ustadz lainnya."

"Selamat jalan Uje...Mudah-mudahan diterima di sisi-Nya, dosanya diampuni, dan keluarganya diberi ketabahan," harapnya.

Pewarta :
Editor: Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024