Najib Terima Mandat Pimpin Malaysia
Senin, 6 Mei 2013 08:00 WIB
Dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah wartawan lokal dan asing, Senin dini hari, Najib menyatakan rasa syukurnya atas kepercayaan rakyat yang diberikan kepada BN untuk kembali memimpin negara ini.
"Dengan kemenangan ini, artinya BN telah diberi mandat untuk memimpin pemerintah Malaysia. Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan rakyat Malaysia," paparnya.
Dalam penyampaian yang didampingi oleh petinggi BN seperti Muhyidin Yasin, Zahid Hamidi, Hishamuddin, dan para petinggi lain itu, Najib menyatakan bahwa dalam lima tahun ke depan, tentulah banyak tantangan yang akan dihadapi yang sekiranya bisa mengganggu BN.
"Walaupun banyak tantangan, kita akan pastikan mandat ini akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," kata Najib yang mendapat sambutan meriah dari para penyokongnya yang hadir di Gedung Putra World Trade Centre (PWTC), Kuala Lumpur.
Dikatakannya, kemenangan BN ini didukung pula atas peraihan UMNO (United Malay Nasional Organization) dalam mempertahankan kemenangannya di Sabah dan Sarawak yang mampu meraih 47 kursi parlemen.
Barisan Nasional akhirnya tampil sebagai pemenang Pilihan Raya Umum (PRU-13) Malaysia setelah meraih 133 kursi parlemen sehingga mampu mengantarkan Datuk Seri Najib Tun Razak sebagai perdana menteri keenam negara tetangga Indonesia ini.
Sedangkan, partai oposisi mendapatkan 89 kursi di parlemen, atau bertambah sebanyak tujuh kursi dibanding Pemilu 2008. Yang menariknya adalah partai DAP (Democratic Action Party) mendapatkan kursi terbanyak di dalam kelompok oposisi tersebut mencapai 38 kursi, sementara PKR (Partai Keadilan Rakyat) tetap dengan 30 kursi dan PAS (Partai Islam Se Malaysia) dengan 21 kursi.
Hasil pemilu tersebut, pihak BN mampu kembali memenangi kursi di Kedah dan memantapkan posisi di Pahang, Perlis, Perak, Melaka, Negeri Sembilan, Terengganu, Sabah dan Johor.
Sementara itu, dalam pemilu kali ini, MCA (Persatuan China Malaysia), partai yang tergabung dalam BN kembali mencatatkan kegagalan besar, bahkan lebih buruk dibandingkan pada 2008 karena banyak wilayah pemilihan yang gagal dimenanginya.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024