Logo Header Antaranews Jateng

Menteri Pertahanan: Pembelian Apache Masuki Tahap Negosiasi

Sabtu, 29 Juni 2013 20:31 WIB
Image Print


"Sekarang masih dalam proses, yang penting pemerintah Amerika Serikat sudah menyetujui (rencana pembelian helikopter serbu Apache red)," kata Purnomo Yusgiantoro di Semarang, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan usai memantau langsung pembagian dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Kantor Pos Besar Semarang, Jawa Tengah.

Purnomo menjelaskan, rencana pembelian sejumlah helikopter serbu buatan Amerika Serikat guna persiapan Skadron Apache, dalam rangka membangun kekuatan pertahanan untuk menjaga kedaulatan Republik Indonesia.

Ia mengungkapkan, beberapa negara di Asia seperti China dan Jepang sedang membangun kekuatan pertahanan di negara masing-masing.

"Melihat kondisi seperti itu, maka kita juga mempersiapkan diri kita, tapi bukan untuk perang melainkan untuk menjaga kedaulatan RI," ujar mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu.

Selain menjaga kedaulatan RI, kata Purnomo, rencana pembelian helikopter Apache yang merupakan bagian dari pembanguan kekuatan pertahanan itu juga untuk mengamankan sumber daya alam Indonesia yang berada di perbatasan dengan negara lain.

Purnomo menerangkan, sebagai bentuk pembangunan kekuatan pertahanan RI, TNI Angkatan Laut menyiapkan helikopter antikapal selam yang bisa diangkut menggunakan kapal perang Indonesia, membuat armada perusak kapal rudal, dan membangun kapal selam.

"Alhamdulillah perekonomian Indonesia cukup baik sehingga sebagai dana bisa untuk kesejahteraan masyarakat dan membangun kekuatan pertahanan dalam menghadapai ancaman ke depan nanti," katanya.

Sebelumnya, TNI Angkatan Darat menginginkan pembelian helikopter Apache seharga 40 juta dollar Amerika atau sekitar Rp388 miliar per unit, karena dinilai merupakan helikopter serang paling handal di kelasnya.

TNI AD juga menargetkan membentuk skadron helikopter untuk membantu mengamankan wilayah Republik Indonesia.

Pewarta :
Editor: Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024