Preview dan Prediksi Italia vs Uruguay
Selasa, 24 Juni 2014 19:54 WIB
Pertandingan ini adalah laga ulangan perebutan tempat ketiga Piala Konfederasi 2013 yang berakhir seri 2-2, namun dimenangkan Italia lewat adu penalti. Itu adalah kemenangan kedua Italia dari sembilan pertemuannya dengan Uruguay sebelum ini, sedangkan Uruguay sudah menang tiga kali.
Italia juga pernah mengalahkan Uruguay dalam salah satu dari dua pertemuan putaran final Piala Dunia. Italia menang 2-0 pada Piala Dunia 1990 yang ketika itu Oscar Tabarez juga melatih Uruguay. Satu lagi pertemuan pada Piala Dunia 1970 berakhir seri 0-0.
Ini mungkin bisa memotivasi Italia untuk mengulanginya pada laga penentuan di Grup D. Tetapi, berkat unggul selisih gol, Italia sebenarnya hanya cukup memetik hasil seri untuk menantang juara Grup C di Rio de Janeiro, Sabtu waktu setempat nanti.
Namun baik Italia maupun Uruguay bisa menjadi juara Grup D jika Kosta Rika kalah dari Inggris di Belo Horizonte pada jam yang sama, dengan syarat melewati superioritas gol tim asuhan Jorge Luis Pinto itu.
Masalahnya, setelah sukses menghadang Inggris di Manaus, Italia menurun saat melawan Kosta Rika yang menghajarnya 1-0 enam hari kemudian.
Kini, menghadapi Uruguay yang sama-sama mengemas tiga poin, pelatih Cesare Prandelli berharap timnya berubah, apalagi Uruguay kini lebih eksplosif dibandingkan saat dikalahkan Kosta Rika pada pertandingan pertama mereka.
"Kami akan mencoba mengembalikan semua energi kami untuk pertandingan melawan Uruguay," kata Prandelli yang akan kehilangan pemain berpengaruh Daniele De Rossi setelah sang gelandang cedera saat melawan Kosta Rika.
Akan halnya Uruguay, mereka memasuki arena dengan kepercayaan diri tinggi, bukan hanya karena sukses menyingkirkan Inggris, namun jimat mereka, Luis Suarez, semakin bugar dan terus mengkilap untuk siap meneror gawang Italia.
"Tim telah melakukan banyak hal pada pertandingan menghadapi lawan yang menciptakan banyak masalah kepada kami," kata pelatih Oscar Tabarez, untuk kemudian mewanti-wanti, "Kami akan mencoba mengulanginya, dan jika mungkin, meningkatkannya saat melawan Italia."
Uruguay kemungkinan akan memasang formasi sama ketika mengalahkan Inggris, sedangkan formasi Italia kemungkinan berubah dari 4-1-4-1 menjadi 3-4-2-1 atau 3-5-2.
Namun apa pun formasi Italia, Uruguay sepertinya sudah paham bahwa kunci permainan Italia ada pada Andrea Pirlo. Laga ini juga menjadi bukti siapa dari dua striker paling kontroversial di dunia saat ini yang paling hebat, apakah Luis Suarez atau Mario Balotelli.
Italia
Cesare Prandelli menyebut laga melawan Uruguay ini sebagai pertandingan paling penting dalam karir profesionalnya. Dia akan membakar nasionalisme pemainnya, karena faktor ini yang bisa mengatasi ledakan Uruguay.
"Kita harus turun ke lapangan untuk menunjukkan bahwa kita mewakili negara," kata dia kepada para pemainnya, sekaligus berusaha menutup kenangan kalah dari Kosta Rika pada pertandingan kedua lalu.
Kiper Gianluigi Buffon malah yakin timnya akan bangkit untuk menelan Uruguay. "Secara historis, kami cenderung buruk pada pertandingan kedua, namun biasanya Italia tampil pada level tinggi dalam pertandingan ketiga", kata Buffon.
Prandelli menghadapi tekanan untuk mengubah susunan skuatnya dengan memasangkan striker Borussia Dortmund Ciro Immobile dengan Mario Balotelli di formasi serang.
Gelandang Paris St Germain Marco Verratti yang turun sejak awal pertandingan saat melawan Inggris akan terus menjadi starter dan kemungkinan mengisi tempat Daniel De Rossi yang cedera, sedangkan Mattia De Sciglio telah siap diturunkan kembali setelah didera cedera.
Uruguay
Pelatih Oscar Tabarez masuk gelanggang dengan hanya satu misi; memenangi pertandingan ini, dan dia yakin timnya bakal menaklukkan Italia.
"Ini akan menjadi tantangan sulit bagi kami namun saya yakin kami akan mendapatkan peluang kami," kata Tabarez.
Bek Uruguay Diego Godin menyebut laga ini sebagai pertandingan final dan mereka siap merebutnya, terutama karena suntikan semangat luar biasa besar sekembalinya striker Luis Suarez ke lapangan yang langsung menciptakan dua gol ke gawang Inggris.
Menghadapi Italia, Suarez akan kembali disandingkan dengan Edinson Cavani, sedangkan Diego Forlan siap di pinggir lapangan sebagai opsi lain jika pertandingan menghadapi kebuntuan.
Sementara itu bek serang Maximiliano Pereira kembali masuk lapangan usai menjalani hukuman satu pertandingan yang membuatnya absen saat melawan Inggris.
Tabarez juga akan mempertimbangkan peran serta pemain muda Jose Maria Gimenez yang cemerlang saat melawan Inggris.
Namun ada kekhawatiran terhadap kemungkinan tidak tampilnya kapten Diego Lugano yang masih cedera. Tetapi secara umum, faktor Suarez telah menutup semua keraguan Uruguay. Yang ada pada benak mereka kini adalah bersama Suarez, lolos ke 16 Besar bukanlah impian.
ITALIA vs URUGUAY
Estadio das Dunas, Natal
Perkiraan susunan pemain:
Italia (4-5-1): Gianluigi Buffon; Ignazio Abate, Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini, Matteo Darmian; Danielle De Rossi, Andrea Pirlo, Marco Verratti, Claudio Marchisio, Antonio Candreva; Mario Balotelli
Uruguay (4-4-2): Fernando Muslera; Alvaro Pereira, Jose Maria Gimenez, Diego Godin, Martin Caceres; Maximiliano Pereira, Walter Gargano, Cristian Rodriguez, Egidio Arevalo Rios; Luis Surez, Edinson Cavani
Wasit: Marco Rodriquez (Meksiko)
Bintang laga ini: Luis Suarez (striker, Uruguay). Dia mencetak gol pada pertandingan pertamanya di Piala Dunia dan ingin menjadikan event di Brasil ini sebagai turnamennya.
Pemain yang akan mengejutkan: Matteo Darmian (bek, Italia). Pemain berusia 24 tahun ini menjadi salah satu opsi serangan Italia terbaik yang beroperasi dari sayap kiri.
Statistik kedua tim
Head-to-head
- Italia hanya perlu seri dalam laga ini karena unggul selisih gol, sedangkan Uruguay harus menang
- Italia dan Uruguay telah bertemu sembilan kali dengan Uruguay menang 3 kali, sedangkan Italia 2 kali (termasuk Copo d'Oro 1980).
- Uruguay kalah adu penalti pada pertemuan terakhinya melawan Italia, saat memperebutkan tempat ketiga Piala Konfederasi 2013.
- Uruguay dua kali bertemu dengan Italia pada putaran final Piala Dunia. Pertemuan pertama pada Piala Dunia 1970 berakhir seri 0-0, sedangkan pada pertemuan kedua dalam Piala Dunia 1990 Italia menang 2-0
Italia
- Italia hanya kalah tiga kali dari 19 pertandingan Piala Dunia melawan tim-tim Amerika Selatan, yaitu dari Chile pada fase grup Piala Dunia 1962, final Piala Dunia 1970 dan perebutan tempat ketiga melawan Brasil pada Piala Dunia 1978.
- Italia sudah 18 kali terperangkap jebakan offside pada dua laga terdahulunya, dua kali dari yang dilakukan Uruguay (sembilan).
- Azzurri pernah tersingkir di fase grup pada empat putaran final berturut-turut antara 1950 dan 1966. Periode ini adalah terakhir kalinya mereka tidak lolos dari fase grup Piala Dunia.
- Mario Balotelli (6 tembakan) dan Antonio Candreva (4 tembakan) mengoleksi 50 persen dari total 20 tembakan Italia pada dua pertandingan terdahulu.
- Daniele De Rossi melepaskan 212 umpan untuk Italia pada Piala Dunia ini.
Uruguay
- Uruguay tiga kali tersisih dari fase grup dalam 11 kali keikutsertaannya dalam putaran final Piala Dunia. Terakhir terjadi pada 2002.
- Laga ini pertandingan ke-50 mereka dalam putaran final Piala Dunia (19 menang, 12 seri dan 18 kalah). Hanya delapan negara yang melampaui catatan Uruguay ini.
- Kemenangan Uruguay atas Inggris adalah kemenangan pertama mereka dari sebuah tim Eropa pada putaran final Piala Dunia dalam kurun 44 tahun terakhir sejak menang 1-0 lewat perpanjangan waktu atas Uni Soviet pada Piala Dunia 1970. Uruguay melewati 15 laga berturut-turut melawan tim Eropa tanpa satu pun kemenangan.
- Di Brasil ini, Uruguay telah mencetak tiga gol dari hanya lima tembakan on target.
- Luis Suarez sudah mencetak lima gol pada tujuh penampilannya di Piala Dunia.
- Edinson Cavani berperan penting dalam tiga dari lima gol terakhir Uruguay dalam Piala Dunia (dua gol dan satu assist).
Prediksi hasil pertandingan:
- Goal.com; 2-1 Italia, 2-1 Uruguay, 2-0 Uruguay
- The Telegraph: 2-2
- SkySports: 0-0
- Umum: 1-1
Pewarta : Antaranews
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024