IHSG Dibuka Melemah Tipis 4,95 Poin
Jumat, 5 September 2014 10:21 WIB
ILUSTRASI - IHSG. Seorang jurnalis mengecek pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan komputer tablet di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
"IHSG BEI cukup rawan koreksi, sentimen dari dalam negeri belum ada yang memberikan dampak besar bagi pergerakan indeks, karena masih menunggu kepastian terbentuknya tim kabinet," kata Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah, di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa sentimen eksternal juga belum mendukung seiring dengan konflik Ukraina yang berlarut dan belum ada kejelasan akan berakhir menjadi kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi Eropa.
"Selama ini, konflik di Ukraina menjadi perhatian pelaku bursa saham global," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, bank sentral Eropa (ECB) untuk segera mengambil langkah-langkah stimulus tambahan guna mendongkrak pertumbuhan dan inflasi.
Analis Samuel Sekuritas, Aiza, menambahkan bahwa ECB kembali memangkas suku bunga acuan dari 0,15 persen menjadi 0,05 persen dan mengumumkan rencana pembelian aset untuk mempercepat pemulihan ekonomi Eropa.
"Keputusan ECB itu dapat mendukung penguatan bagi bursa Asia, termasuk indeks BEI," katanya.
Di sisi lain, ia mengatakan bahwa menguatnya harga minyak sawit mentah (CPO) akan menambah sentimen positif bagi saham-saham yang tergabung dalam sektor itu.
"Kami memperkirakan hal ini akan memberikan sentimen positif bagi saham-saham CPO di dalam negeri dn berdampak pada IHSG BEI," katanya.
Sementara itu terpantau pergerakan indeks BEI pada pukul 09.30 WIB bergerak berada di area positif atau menguat 17,03 poin (0,33 persen) menjadi 5.222,41.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 83,42 poin (0,33 persen) ke level 25.214,50, indeks Nikkei naik 33,32 poin (0,21 persen) ke level 15.709,50 dan Straits Times melemah 18,65 poin (0,63 persen) ke posisi 3.328,50.
(KR-ZMF)
Ia menambahkan bahwa sentimen eksternal juga belum mendukung seiring dengan konflik Ukraina yang berlarut dan belum ada kejelasan akan berakhir menjadi kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi Eropa.
"Selama ini, konflik di Ukraina menjadi perhatian pelaku bursa saham global," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, bank sentral Eropa (ECB) untuk segera mengambil langkah-langkah stimulus tambahan guna mendongkrak pertumbuhan dan inflasi.
Analis Samuel Sekuritas, Aiza, menambahkan bahwa ECB kembali memangkas suku bunga acuan dari 0,15 persen menjadi 0,05 persen dan mengumumkan rencana pembelian aset untuk mempercepat pemulihan ekonomi Eropa.
"Keputusan ECB itu dapat mendukung penguatan bagi bursa Asia, termasuk indeks BEI," katanya.
Di sisi lain, ia mengatakan bahwa menguatnya harga minyak sawit mentah (CPO) akan menambah sentimen positif bagi saham-saham yang tergabung dalam sektor itu.
"Kami memperkirakan hal ini akan memberikan sentimen positif bagi saham-saham CPO di dalam negeri dn berdampak pada IHSG BEI," katanya.
Sementara itu terpantau pergerakan indeks BEI pada pukul 09.30 WIB bergerak berada di area positif atau menguat 17,03 poin (0,33 persen) menjadi 5.222,41.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 83,42 poin (0,33 persen) ke level 25.214,50, indeks Nikkei naik 33,32 poin (0,21 persen) ke level 15.709,50 dan Straits Times melemah 18,65 poin (0,63 persen) ke posisi 3.328,50.
(KR-ZMF)
Pewarta : -
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Seleksi Petugas Haji 2025 tingkat daerah dibuka, Ini syarat dan tahapannya
04 November 2024 16:41 WIB
Pendaftaran CPNS Kemenag dibuka 1 September, lulusan Ma'had Aly bisa daftar
01 September 2024 10:52 WIB
Pelatihan Bahasa Inggris USM Internationalization and Development 2024 dibuka rektor
11 July 2024 17:22 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Sedekah Sampah Memotivasi Masyarakat lebih Mencintai Lingkungan dan Beramal
12 February 2017 14:35 WIB, 2017
Emil: Subuh Waktu Optimal Sampikan Pesan, Karena Otak Manusia belum Termanipulasi Hal Negatif
12 February 2017 14:29 WIB, 2017
Ketinggian Air Bendung Katulampa Naik Namun Masih Siaga Tiga Banjir
12 February 2017 14:06 WIB, 2017
Istiqlal Tak Mampu Tampung, Lautan Massa 112 Meluap ke Lapangan Banteng
11 February 2017 12:30 WIB, 2017