"Harga tanah terus meningkat, padahal harga rumah sederhana di Jawa Tengah hanya di kisaran Rp118 juta," ujar Wakil Ketua REI Jateng bidang tata ruang Joko Santoso di Semarang, Jumat.

Pihaknya berharap Pemerintah lebih kooperatif dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para pengembang perumahan.

"Paling tidak Pemerintah bisa membantu pengembang perumahan dalam menyediakan lahan, karena jujur saja para pengembang kesulitan memperoleh harga tanah yang sesuai dengan harga jual rumah sebesar Rp118 juta tersebut," jelasnya.

Joko mengatakan, Pemerintah sudah seharusnya membantu karena program rumah sederhana melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tersebut merupakan program Pemerintah.

"Harapan saya ada sinergi antara Pemerintah dengan pengembang, tentu tujuannya untuk menyukseskan program FLPP ini," jelasnya.

Sementara itu, karena kesulitan memperoleh harga tanah yang sesuai dengan harga jual rumah, saat ini banyak pengembang perumahan yang mengerem pembangunan rumah sederhana.

"Melihat kondisi saat ini kami merasa pesimis target 10 ribu pembangunan rumah sederhana selama tahun ini akan tercapai," jelasnya.

.