NU minta pemerintahan Jokowi-JK contohkan kesederhanaan
Sabtu, 1 November 2014 17:05 WIB
KH Mustofa Bisri (Gus Mus). (Foto: ANTARA/R. Rekotomo)
"Saya mohon jajaran Kabinet Kerja untuk tetap bersikap sederhana, merakyat, dan kerja, kerja, kerja," kata Gus Mus saat pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Jakarta, Sabtu.
Menurut kiai yang juga budayawan itu, kesederhanaan harus menjadi tren pemimpin-pemimpin Indonesia karena revolusi mental akan sulit dicapai jika para pemimpin tidak mulai belajar hidup sederhana.
"Kalau pemimpinnya sederhana, Insya Allah kiai-kiainya akan mengikuti," katanya.
Atas nama NU, Gus Mus juga mengucapkan selamat bekerja kepada pemerintahan baru untuk memimpin bangsa ini menuju negara yang adil, makmur, sejahtera dan diridloi Allah SWT.
Menurut Gus Mus, pemerintah tidak perlu ragu dalam menjalankan tugasnya, dan sepanjang untuk kepentingan bangsa, maka NU siap membantu pemerintah dalam batas kemampuan dan wewenangnya, termasuk dengan cara mengkritisinya.
"Khusus kepada kader-kader NU yang terpilih menjadi anggota kabinet, saya pesankan untuk menekankan sebagai pemimpin yang arif dan bjaksana dalam membantu pemerintah ini," katanya.
Munas dan Konbes NU 2014 yang diikuti para utusan Pengurus Wilayah NU (PWNU) dari 33 provinsi di Indonesia akan berlangsung hingga Minggu (2/11).
Forum tertinggi setelah Muktamar NU ini membahas berbagai isu keagamaan, kenegaraan, kemasyarakatan, dan internal organisasi.
Menurut kiai yang juga budayawan itu, kesederhanaan harus menjadi tren pemimpin-pemimpin Indonesia karena revolusi mental akan sulit dicapai jika para pemimpin tidak mulai belajar hidup sederhana.
"Kalau pemimpinnya sederhana, Insya Allah kiai-kiainya akan mengikuti," katanya.
Atas nama NU, Gus Mus juga mengucapkan selamat bekerja kepada pemerintahan baru untuk memimpin bangsa ini menuju negara yang adil, makmur, sejahtera dan diridloi Allah SWT.
Menurut Gus Mus, pemerintah tidak perlu ragu dalam menjalankan tugasnya, dan sepanjang untuk kepentingan bangsa, maka NU siap membantu pemerintah dalam batas kemampuan dan wewenangnya, termasuk dengan cara mengkritisinya.
"Khusus kepada kader-kader NU yang terpilih menjadi anggota kabinet, saya pesankan untuk menekankan sebagai pemimpin yang arif dan bjaksana dalam membantu pemerintah ini," katanya.
Munas dan Konbes NU 2014 yang diikuti para utusan Pengurus Wilayah NU (PWNU) dari 33 provinsi di Indonesia akan berlangsung hingga Minggu (2/11).
Forum tertinggi setelah Muktamar NU ini membahas berbagai isu keagamaan, kenegaraan, kemasyarakatan, dan internal organisasi.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017