Peneliti Universitas Surya : Indonesia Berhasil Kembangkan Motor BBG
Senin, 10 November 2014 12:59 WIB
"Motor karya kami bekerja dengan konverter kit yang merubah gas menjadi sumber energi baru pada motor," kata Direktur Peneliti Pusat Inovasi dan Sertifikasi Universitas Surya, Pudji Untoro di Serpong, Tangerang, Banten, Senin.
Pudji menjelaskan, Konverter kit adalah rangkaian alat yang berfungsi mengalirkan gas dari tabung ke mesin sesuai dengan kebutuhan motor dan pengemudi.
Meskipun penelitian mengenai motor berbahan bakar gas sudah pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, jelas dia, namun pihaknya mengklaim bahwa kinerja motor BBG karya timnya merupakan yang paling sempurna.
"Motor kami telah mengalami penyempurnaan dari penelitian-penelitian sebelumnya, di mana motor dapat dinyalakan dengan mudah dan langsam," katanya.
Selain itu dia menambahkan, motor BBG karyanya juga tidak menemui masalah gas seperti penelitian-penelitian sebelumnya yang mati apabila digas terlalu pelan ataupun digas terlalu kencang.
"Di motor kami, mau gas pelan ataupun kencang tidak ada masalah," katanya.
Ia mengatakan, penelitian motor berbahan bakar gas mulai dikembangkan timnya sejak tahun 2010 dan utamanya menggunakan sumber energi dari gas elpiji.
"Alasan kenapa kami menggunakan elpiji adalah karena gampang ditemui dimana-mana," katanya.
Namun dia menjelaskan, motor BBG bisa berjalan menggunakan seluruh energi gas, baik itu elpiji, Liquid Natural Gas (LNG), Compressed Natural Gas (CNG) ataupun gas lain.
"Karakteristik bahan bakar gas semuanya sama, hanya perlu merubah sedikit setelan, tergantung kebutuhan mesin dari gas yang digunakan," katanya.
Ia mencontohkan, sama seperti BBM, ada premium, pertamax dan lain-lain yang memiliki perbedaan karateristik, namun pada dasarnya memiliki sistem kerja yang sama.
Ke depan, dia mengatakan, pihaknya sedang mengembangkan energi biogas, yang berasal dari sampah maupun kotoran untuk bisa menjadi bahan bakar kendaraan motor BBG.
"Kami harapkan sampah juga bisa menjadi sumber energi bagi kendaraan bermotor," katanya.
Pudji menjelaskan, Konverter kit adalah rangkaian alat yang berfungsi mengalirkan gas dari tabung ke mesin sesuai dengan kebutuhan motor dan pengemudi.
Meskipun penelitian mengenai motor berbahan bakar gas sudah pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, jelas dia, namun pihaknya mengklaim bahwa kinerja motor BBG karya timnya merupakan yang paling sempurna.
"Motor kami telah mengalami penyempurnaan dari penelitian-penelitian sebelumnya, di mana motor dapat dinyalakan dengan mudah dan langsam," katanya.
Selain itu dia menambahkan, motor BBG karyanya juga tidak menemui masalah gas seperti penelitian-penelitian sebelumnya yang mati apabila digas terlalu pelan ataupun digas terlalu kencang.
"Di motor kami, mau gas pelan ataupun kencang tidak ada masalah," katanya.
Ia mengatakan, penelitian motor berbahan bakar gas mulai dikembangkan timnya sejak tahun 2010 dan utamanya menggunakan sumber energi dari gas elpiji.
"Alasan kenapa kami menggunakan elpiji adalah karena gampang ditemui dimana-mana," katanya.
Namun dia menjelaskan, motor BBG bisa berjalan menggunakan seluruh energi gas, baik itu elpiji, Liquid Natural Gas (LNG), Compressed Natural Gas (CNG) ataupun gas lain.
"Karakteristik bahan bakar gas semuanya sama, hanya perlu merubah sedikit setelan, tergantung kebutuhan mesin dari gas yang digunakan," katanya.
Ia mencontohkan, sama seperti BBM, ada premium, pertamax dan lain-lain yang memiliki perbedaan karateristik, namun pada dasarnya memiliki sistem kerja yang sama.
Ke depan, dia mengatakan, pihaknya sedang mengembangkan energi biogas, yang berasal dari sampah maupun kotoran untuk bisa menjadi bahan bakar kendaraan motor BBG.
"Kami harapkan sampah juga bisa menjadi sumber energi bagi kendaraan bermotor," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Comdev Universitas Prasetiya Mulya dukung pemutakhiran KIA dan peningkatan bisnis UMKM di Banyumas
20 December 2024 21:18 WIB
Unsoed-UHB bantu petani Desa Winduaji melalui budi daya jamur untuk atasi stunting dan kemiskinan
01 December 2024 14:58 WIB