Psikolog : Penggunaan Gatget Berlebihan Memicu Stress dan Kekerasan Dunia Maya
Senin, 17 November 2014 11:15 WIB
"Perlu ada konsekuensi, misalnya kalau melanggar, tidak boleh main dulu," kata Vera di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan anak-anak yang lahir pada tahun 90-an umumnya lebih akrab dengan gadget sehingga kesenjangan pengetahuan antara orang tua dan anak kerap membuat orang tua cemas.
Untuk itu, kata dia, orang tua harus benar-benar mempertimbangkan fungsi gadget dengan kebutuhan.
"Kalau gadget untuk memantau anak sudah sampai di mana, beri yang sesuai untuk itu," katanya.
Sebelum gadget sampai ke tangan anak, ia menyarankan perlu ada aturan main yang disepakati bersama, misalnya kapan dan berapa jam anak boleh menggunakan gadgetnya, berapa pulsa yang akan dibelikan dalam sebulan.
Ia menegaskan aturan tersebut harus sudah disepakati sebelum gadget diberikan kepada anak agar anak mau memperhatikan kesepakatan tersebut.
Orang tua juga harus memberikan contoh dalam penerapan kesepakatan penggunaan gadget tersebut.
Ia mencontohkan, bila telah menyepakati aturan tidak boleh menggunakan gadget saat waktu makan, orang tua juga harus ikut meletakkan gadget miiliknya.
Menurut dia, gadget dan internet memiliki dampak positif dan negatif bagi anak.
Dengan alat tersebut, anak dapat mengasah kemampuannya dalam bidang teknologi, misalnya berkarya dengan foto maupun blog.
Selain itu, melalui permainan elektronik, anak juga dapat belajar bahasa asing, belajar memecahkan masalah dan meningkatkan kemampuan visual sehingga memacu anak untuk lebih teliti.
Tetapi, bila anak terus-menerus bermain gadget, alat tersebut hanya mengasah otak kiri sehingga anak akan cenderung apatis saat berinteraksi.
Penggunaan gadget dan internet berlebihan juga dapat memicu stres dan kekerasan di dunia maya.
Ia menjelaskan anak-anak yang lahir pada tahun 90-an umumnya lebih akrab dengan gadget sehingga kesenjangan pengetahuan antara orang tua dan anak kerap membuat orang tua cemas.
Untuk itu, kata dia, orang tua harus benar-benar mempertimbangkan fungsi gadget dengan kebutuhan.
"Kalau gadget untuk memantau anak sudah sampai di mana, beri yang sesuai untuk itu," katanya.
Sebelum gadget sampai ke tangan anak, ia menyarankan perlu ada aturan main yang disepakati bersama, misalnya kapan dan berapa jam anak boleh menggunakan gadgetnya, berapa pulsa yang akan dibelikan dalam sebulan.
Ia menegaskan aturan tersebut harus sudah disepakati sebelum gadget diberikan kepada anak agar anak mau memperhatikan kesepakatan tersebut.
Orang tua juga harus memberikan contoh dalam penerapan kesepakatan penggunaan gadget tersebut.
Ia mencontohkan, bila telah menyepakati aturan tidak boleh menggunakan gadget saat waktu makan, orang tua juga harus ikut meletakkan gadget miiliknya.
Menurut dia, gadget dan internet memiliki dampak positif dan negatif bagi anak.
Dengan alat tersebut, anak dapat mengasah kemampuannya dalam bidang teknologi, misalnya berkarya dengan foto maupun blog.
Selain itu, melalui permainan elektronik, anak juga dapat belajar bahasa asing, belajar memecahkan masalah dan meningkatkan kemampuan visual sehingga memacu anak untuk lebih teliti.
Tetapi, bila anak terus-menerus bermain gadget, alat tersebut hanya mengasah otak kiri sehingga anak akan cenderung apatis saat berinteraksi.
Penggunaan gadget dan internet berlebihan juga dapat memicu stres dan kekerasan di dunia maya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Menristekdikti: Program "Sarjana masuk desa" Berikan Inovasi Pertanian dan Peternakan
31 January 2017 15:33 WIB, 2017
Pagelaran Wayang Kulit, PDIP Ingin Masyarakat Jakarta Junjung Tinggi Kebhinekaan
29 January 2017 7:05 WIB, 2017
Presiden ingin Sekolah Wajibkan Murid ikut Kegiatan Luar dalam Ekstrakulikuler
26 January 2017 12:50 WIB, 2017
Presiden: Kartu Indonesia Pintar yang akan Dibagikan pada 2017 Sebanyak 19 Juta
26 January 2017 12:02 WIB, 2017
Kemendikbud tidak hanya Menghabiskan Uang, tetapi bisa Menghasilkan Uang, Kata Muhajir
24 January 2017 11:23 WIB, 2017
Mendikbud: Pengalihan Penyelenggaraan SMA/SMK ke Provinsi Diperbaiki
17 January 2017 14:52 WIB, 2017
Nilai-Nilai Kebhinekaan perlu Dipelihara dan Dikembangkan seluruh Lembaga Pendidikan
17 January 2017 12:11 WIB, 2017
Menhub Ingin Pilot lulusan sarjana menambah Kedewasaan dan Wawasan Luas
13 January 2017 18:05 WIB, 2017