Ragam Budaya Indonesia di Pasar Senggol London
Senin, 1 Desember 2014 12:02 WIB
Pasar Senggol Nusantara digelar yayasan sosial Connect Indonesia di Portico Gallery, di daerah pinggiran London.
"Its wonderful night," ujar wanita asal Inggris Daphne Andon kepada Antara, usai acara tersebut.
Menurut Daphne Andon, penari dengan busana warna warni serta meriah dan tarian yang dibawakan dengan dinamis sangat menghibur."Malam yang menyenangkan," ujar Dapnhne.
Sekitar 200 masyarakat berbagai bangsa juga tersedia kuliner Indonesia dari Warung Windsor milik Aqaya Leatemia Davenport yang menyediakan gado-gado, bakso, dan nasi campur.
Dua penari bersaudara Indonesia dari Belanda Febbie dan Amie Tanoewidjaja yang tergabung dalam Ina dance ikut menyemarakkan malam budaya tersebut.
"Saya bangga bisa ikut menyumbangkan tarian dalam acara pengalangan dana ini," ujar Amie, kelahiran Sukabumi.
Grup Bonapasogit, kumpulan masyarakat Sumatra Utara, melantunkan lagu Batak. Selain itu, terdapat peragaan busana kebaya modern koleksi R.Leny McDonnell yang dibawakan pragawati asal Inggris dan tari Yapong yang dibawakan Alexandra Martina Vie.
Para penonton yang datang dari berbagai kota di Inggris seperti Breistol, Derby, Windsor, Bath, Reading, membeli undangan untuk dapat menyaksikan acara malam dana dalam balutan Indonesia Cultural Evening sebesar 7,50 Pounsterling yang hasilnya akan disumbangkan untuk yayasan.
"Saya tidak keberatan harus membeli undangan kalau memang untuk menderma ," ujar Ary Beale dari Colchester yang datang bersama sang putri Venesa Beale dan rekannya Euis Walter dan Lies Parish yang harus berkendaraan selama dua jam dari tempat tinggal mereka di wilayah Essex.
"Its wonderful night," ujar wanita asal Inggris Daphne Andon kepada Antara, usai acara tersebut.
Menurut Daphne Andon, penari dengan busana warna warni serta meriah dan tarian yang dibawakan dengan dinamis sangat menghibur."Malam yang menyenangkan," ujar Dapnhne.
Sekitar 200 masyarakat berbagai bangsa juga tersedia kuliner Indonesia dari Warung Windsor milik Aqaya Leatemia Davenport yang menyediakan gado-gado, bakso, dan nasi campur.
Dua penari bersaudara Indonesia dari Belanda Febbie dan Amie Tanoewidjaja yang tergabung dalam Ina dance ikut menyemarakkan malam budaya tersebut.
"Saya bangga bisa ikut menyumbangkan tarian dalam acara pengalangan dana ini," ujar Amie, kelahiran Sukabumi.
Grup Bonapasogit, kumpulan masyarakat Sumatra Utara, melantunkan lagu Batak. Selain itu, terdapat peragaan busana kebaya modern koleksi R.Leny McDonnell yang dibawakan pragawati asal Inggris dan tari Yapong yang dibawakan Alexandra Martina Vie.
Para penonton yang datang dari berbagai kota di Inggris seperti Breistol, Derby, Windsor, Bath, Reading, membeli undangan untuk dapat menyaksikan acara malam dana dalam balutan Indonesia Cultural Evening sebesar 7,50 Pounsterling yang hasilnya akan disumbangkan untuk yayasan.
"Saya tidak keberatan harus membeli undangan kalau memang untuk menderma ," ujar Ary Beale dari Colchester yang datang bersama sang putri Venesa Beale dan rekannya Euis Walter dan Lies Parish yang harus berkendaraan selama dua jam dari tempat tinggal mereka di wilayah Essex.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kilang Pertamina Cilacap lestarikan seni budaya lokal melalui Lomba Kenthongan Thek-Thek
20 December 2024 21:03 WIB
Festival Teater Pelajar berikan ruang ekspresi dan penyaluran minat bakat siswa di bidang budaya
15 December 2024 20:24 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017