Logo Header Antaranews Jateng

Kilang Pertamina Cilacap lestarikan seni budaya lokal melalui Lomba Kenthongan Thek-Thek

Jumat, 20 Desember 2024 21:03 WIB
Image Print
Penampilan salah satu tim peserta Lomba Kentongan Thek-Thek yang diselenggarakan Kilang Pertamina Cilacap dalam rangka memperingati HUT Ke-67 Pertamina dan HUT Ke-7 Kilang Pertamina Internasional (KPI) di GOR Premium, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (8/12/2024). ANTARA/HO-Kilang CIlacap
tidak hanya menjadi ajang kompetisi, juga wadah apresiasi bagi seni dan budaya tradisional

Cilacap (ANTARA) - Kilang Pertamina Cilacap menyelenggarakan Lomba Kentongan Thek-Thek dalam rangka memperingati HUT Ke-67 Pertamina dan HUT Ke-7 Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai bagian dari upaya pelestarian seni budaya lokal.

Acara yang berlangsung di GOR Premium Cilacap itu melibatkan peserta dari masyarakat eksternal, khususnya dari wilayah eks-Keresidenan Banyumas.

Ajang tahunan yang telah diadakan sejak 2014 itu diikuti oleh 9 grup kentongan dari Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Purbalingga. 

Ketua Panitia Bambang Hadi mengapresiasi dukungan Kilang Pertamina yang konsisten memfasilitasi acara itu.

Event ini sangat penting untuk menjaga dan melestarikan budaya melalui seni dan musik tradisional. Kami bangga bisa terus menyelenggarakan acara ini sebagai kontribusi nyata dalam nguri-nguri budaya lokal Cilacap,” katanya.

Manajer Turn Around KPI RU IV Cilacap Andhika Wiraswastika turut mengungkapkan kebanggaannya atas keberlanjutan acara itu.

Baca juga: 500 pembalap sepeda ikuti Criterium Open Championship Cilacap

“Lebih dari sekadar melestarikan budaya lokal, kegiatan ini juga memberikan semangat kepada seluruh pekerja Pertamina. Kami berharap event seperti ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas,” katanya.

Para peserta menunjukkan keahlian mereka dengan menggunakan alat musik kentongan sebagai instrumen utama. Kentongan, potongan bambu dengan lubang memanjang yang dipukul dengan tongkat bambu pendek, berpadu dengan angklung, teplak, bas bedug, dan tamborin, menciptakan harmoni musik yang khas. 

Penampilan semakin semarak dengan kehadiran penari wanita berkostum tradisional Jawa di setiap grup.

Setelah melalui penilaian oleh tiga juri, grup Putra Kidul dari Sokaraja, Banyumas, berhasil meraih juara pertama. Diikuti oleh Garuda Mas (Rawalo, Banyumas) sebagai juara kedua dan Valente (Patikraja, Banyumas) di posisi ketiga.

Sementara untuk kategori juara harapan, peringkat pertama diraih oleh Gunung Barat (Gumelar, Banyumas), disusul Sastra Jendra (Baturraden, Banyumas), dan Krida Kukila (Purbalingga).

Acara tersebut tidak hanya menjadi ajang kompetisi, juga wadah apresiasi bagi seni dan budaya tradisional, sekaligus mempererat hubungan antara Kilang Pertamina Cilacap dan masyarakat sekitar. 

Kilang Pertamina kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.

Baca juga: Kilang Cilacap melepasliarkan penyu di Pantai Teluk Penyu
Baca juga: Donor Darah di Kilang Pertamina Cilacap kumpulkan 1.182 kantong darah



Pewarta :
Editor: Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024