Misbakhun Yakin Suara Golkar Tetap Tinggi dan Menjadi Parpol Besar
Senin, 22 Desember 2014 14:00 WIB
Politisi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun (ANTARA FOTO/Adhitya Hendra)
"Golkar sebagai partai politik dengan umur 50 tahun, kami tetap solid dan kuat serta menjadi parpol besar," kata Misbakhun di Gedung Nusantara III, Jakarta, Senin.
Misbakhun mengatakan sejarah Golkar pecah sangat banyak dan kericuhan merupakan bagian dari dinamika internal organisasi. Karena itu menurut dia dinamika seperti itu sudah sering terjadi di internal, karena Golkar memiliki sejarah panjang.
"Sejarah Golkar pecah kan banyak, dan ricuh bagian dari dinamika organisasi," ujarnya.
Dia menegaskan suara akar rumput di masyarakat tetap antusias terhadap kehadiran Golkar. Hal itu menurut dia menegaskan posisi Golkar di masyarakat tidak berkurang bahkan bertambah.
"Saya baru pulang reses di Daerah Pemilihan, antusiasme warga terhadap Golkar sangat tinggi, begitu juga ditempat lain menunjukkan hal yang sama," katanya.
Karena itu Misbakhun tidak sependapat dengan hasil survei yang dikeluarkan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebutkan suara Golkar mengalami titik terendah sepanjang sejarah berdirinya Golkar.
Sebelumnya LSI Denny JA mengatakan apabila Pemilu Legislatif dilakukan pada Desember 2014, maka elektabilitas Partai Golkar sebesar 8,4 persen.
"Survei LSI Denny JA pada Desember 2014 menunjukkan bahwa elektabilitas Golkar saat ini merosot jauh di bawah 10 persen," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa di kantor LSI, Jakarta, Jumat (19/12).
Dia mengatakan penurunan elektabilitas itu disebabkan dualisme kepemimpinan dan konflik internal yang berlarut-larut.
Misbakhun mengatakan sejarah Golkar pecah sangat banyak dan kericuhan merupakan bagian dari dinamika internal organisasi. Karena itu menurut dia dinamika seperti itu sudah sering terjadi di internal, karena Golkar memiliki sejarah panjang.
"Sejarah Golkar pecah kan banyak, dan ricuh bagian dari dinamika organisasi," ujarnya.
Dia menegaskan suara akar rumput di masyarakat tetap antusias terhadap kehadiran Golkar. Hal itu menurut dia menegaskan posisi Golkar di masyarakat tidak berkurang bahkan bertambah.
"Saya baru pulang reses di Daerah Pemilihan, antusiasme warga terhadap Golkar sangat tinggi, begitu juga ditempat lain menunjukkan hal yang sama," katanya.
Karena itu Misbakhun tidak sependapat dengan hasil survei yang dikeluarkan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebutkan suara Golkar mengalami titik terendah sepanjang sejarah berdirinya Golkar.
Sebelumnya LSI Denny JA mengatakan apabila Pemilu Legislatif dilakukan pada Desember 2014, maka elektabilitas Partai Golkar sebesar 8,4 persen.
"Survei LSI Denny JA pada Desember 2014 menunjukkan bahwa elektabilitas Golkar saat ini merosot jauh di bawah 10 persen," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa di kantor LSI, Jakarta, Jumat (19/12).
Dia mengatakan penurunan elektabilitas itu disebabkan dualisme kepemimpinan dan konflik internal yang berlarut-larut.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Bea Cukai Kudus yakin target penerimaan cukai Rp39,8 triliun tercapai
09 November 2023 20:18 WIB, 2023
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017