"Aset pelabuhan yang diperkuat, antara lain perpanjangan dermaga dan pemasangan alat-alat mekanis yang modern seperti 'flapping crane'. Ini untuk memperlancar kegiatan bongkar muat di Tanjung Intan," kata Djumadi saat dihubungi dari Cilacap, Jawa Tengah, Kamis.

Selama ini, kata dia, kegiatan bongkar muat di Tanjung Intan masih mengandalkan "crane" atau derek dari kapal.

Padahal ke depan, lanjut dia, kapal-kapal yang menggunakan "ship crane" (derek kapal) akan berkurang sehingga harus disiapkan derek di daratan.

Menurut dia, derek darat itu dibutuhkan karena kedatangan kapal besar di Tanjung Intan menunjukkan peningkatan.

"Kalau volume unit memang menurun, tapi GT-nya (Gross Tonage) besar, pemuatannya besar," kata dia yang sedang berada di PT Pelindo III Surabaya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan mengoptimalkan lahan di sekitar Pelabuhan Tanjung Intan seiring dengan perkembangan industri yang ada di wilayah eks Keresidenan Banyumas dan sekitarnya.