Polisi Periksa Allan terkait Kasus Dugaan Pelanggaran HAM Hendropriyono
Rabu, 11 Februari 2015 11:26 WIB
Jurnalis asal Amerika Serikat, Allan Nairn (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
"Polisi bertanya wawancara saya dengan Hendropriyono," kata Allan di Markas Polda Metro Jaya Selasa.
Allan menyebutkan penyidik kepolisian mengajukan 20 hingga 40 pertanyaan dalam proses pemeriksaan yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB-16.00 WIB.
Kepada penyidik kepolisian, Allan mengaku mewawancara Hendropriyono yang menyebutkan korban dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Talangsari Lampung meninggal dunia karena bunuh diri.
Padahal menurut Allan, Hendropriyono telah membunuh massal masyarakat di Talangsari Lampung yang selanjutnya salah satu keluarga korban melaporkan ke kepolisian.
Allan mengungkapkan hasil wawancara dengan Hendropriyono yang menyebutkan terdapat sekitar seratus orang masyarakat sipil tanpa senjata api termasuk perempuan dan anak-anak yang menjadi korban.
Saat pemeriksaan, Allan menyerahkan barang bukti rekaman hasil wawancara dengan Hendropriyono.
Allan juga mengaku telah memposting hasil wawancara Hendropriyono yang dihubungi via telepon dari New York AS pada 16 Oktober 2014 melalui blog pribadi.
"Publik bisa mendengar langsung di website. Itu audio bisa dengar suara Hendro saat dia katakan orang itu bunuh diri," ucap Allan.
Allan siap menyampaikan informasi kepada polisi terkait dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan Hendropriyono seperti Munir dan Timor Timur.
Terkait hal itu, Allan mengaku kerap mendapatkan ancaman pembunuhan dari seseorang yang tidak ingin dipublikasikan.
Allan menyebutkan penyidik kepolisian mengajukan 20 hingga 40 pertanyaan dalam proses pemeriksaan yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB-16.00 WIB.
Kepada penyidik kepolisian, Allan mengaku mewawancara Hendropriyono yang menyebutkan korban dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Talangsari Lampung meninggal dunia karena bunuh diri.
Padahal menurut Allan, Hendropriyono telah membunuh massal masyarakat di Talangsari Lampung yang selanjutnya salah satu keluarga korban melaporkan ke kepolisian.
Allan mengungkapkan hasil wawancara dengan Hendropriyono yang menyebutkan terdapat sekitar seratus orang masyarakat sipil tanpa senjata api termasuk perempuan dan anak-anak yang menjadi korban.
Saat pemeriksaan, Allan menyerahkan barang bukti rekaman hasil wawancara dengan Hendropriyono.
Allan juga mengaku telah memposting hasil wawancara Hendropriyono yang dihubungi via telepon dari New York AS pada 16 Oktober 2014 melalui blog pribadi.
"Publik bisa mendengar langsung di website. Itu audio bisa dengar suara Hendro saat dia katakan orang itu bunuh diri," ucap Allan.
Allan siap menyampaikan informasi kepada polisi terkait dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan Hendropriyono seperti Munir dan Timor Timur.
Terkait hal itu, Allan mengaku kerap mendapatkan ancaman pembunuhan dari seseorang yang tidak ingin dipublikasikan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017