Peluncuran kapal yang dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat, dilakukan Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Soelistyo.

Kapal SAR tersebut memiliki sejumlah kelebihan, antara lain peralatan yang cukup canggih, kemampuan evakuasi korban yang cukup besar, dan perawatan sementara medis.

Menurut Soelistyo, kapal baru tersebut merupakan satu dari lima kapal penolong yang akan dimiliki Basarnas.

"Satu kapal kami tempatkan di Semarang," katanya.

Ia menilai kecelakaan di sekitar perairan Jawa Tengah relatif tinggi.

Kecelakaan dengan frekuensi cukup tinggi terjadi terhadap para nelayan tradisional, selain angkutan penumpang.

"Kecelakaan yang terjadi ini lebih disebabkan oleh kelalaian, seperti spesifikasi kapal yang tidak sesuai dalam menghadapi cuaca buruk, kelebihan muatan," katanya.

Dalam pelaksanaan pencarian dan pertolongan, lanjut dia, Basarnas tidak bisa bekerja sendiri.

Ia menegaskan perlu sinerga antarpotensi yang ada, seperti TNI, kepolisian, dan para relawan.