Bappenas: RPJMN Diarahkan untukPperkuat Kerja Sama Selatan-Selatan
Minggu, 19 April 2015 13:32 WIB
Menteri PPN/ Kepala Bappenas Andrinof A Chaniago (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
"Komitmen kami dalam RPJMN 2015-2019, Bappenas akan memastikan rencana dan alokasi program untuk memperkuat kerja sama pembangunan dengan negara-negara Selatan," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago di Jakarta, Minggu.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam pidato pembukaan Pameran Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia sebagai bagian dari rangkaian acara Pertemuan dan Peringatan KAA ke-60.
Tema yang diangkat dalam Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 adalah "Memajukan Kerja Sama Selatan-Selatan".
Menurut Andrinof, Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular dapat digunakan sebagai modalitas untuk menghasilkan manfaat yang nyata dan menguntungkan bagi negara-negara Selatan.
"Kerja sama ini dapat meningkatkan solidaritas di antara negara Selatan. Kita semua teman dan sahabat," ujar dia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyampaikan bahwa Indonesia sangat berkomitmen untuk memperkuat Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular.
Hal itu terbukti dengan dibentuknya Badan Koordinasi Nasional untuk Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular oleh Pemerintah Indonesia pada 2010.
Selain itu, Pemerintah Indonesia telah melaksanakan 400 program pelatihan dengan melibatkan 4.400 peserta dari 99 negara, baik dari Asia, Pasifik, Afrika, dan Amerika Latin.
Menlu menekankan bahwa Indonesia sangat siap untuk tumbuh bersama dengan negara-negara Asia dan Afrika.
"Bertumbuh bersama adalah suatu keharusan. Mari kita melalui Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular bertindak untuk bertumbuh bersama dan membangun bersama," ujar Retno.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam pidato pembukaan Pameran Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia sebagai bagian dari rangkaian acara Pertemuan dan Peringatan KAA ke-60.
Tema yang diangkat dalam Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 adalah "Memajukan Kerja Sama Selatan-Selatan".
Menurut Andrinof, Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular dapat digunakan sebagai modalitas untuk menghasilkan manfaat yang nyata dan menguntungkan bagi negara-negara Selatan.
"Kerja sama ini dapat meningkatkan solidaritas di antara negara Selatan. Kita semua teman dan sahabat," ujar dia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyampaikan bahwa Indonesia sangat berkomitmen untuk memperkuat Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular.
Hal itu terbukti dengan dibentuknya Badan Koordinasi Nasional untuk Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular oleh Pemerintah Indonesia pada 2010.
Selain itu, Pemerintah Indonesia telah melaksanakan 400 program pelatihan dengan melibatkan 4.400 peserta dari 99 negara, baik dari Asia, Pasifik, Afrika, dan Amerika Latin.
Menlu menekankan bahwa Indonesia sangat siap untuk tumbuh bersama dengan negara-negara Asia dan Afrika.
"Bertumbuh bersama adalah suatu keharusan. Mari kita melalui Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular bertindak untuk bertumbuh bersama dan membangun bersama," ujar Retno.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017