"Jika sandang, pangan, dan papan adalah kebutuhan dasar hidup manusia, melalui pameran ini kami ingin mengemukakan persoalan kreativitas juga menambah daftar kebutuhan itu, apalagi sekarang memasuki peradaban teknologi informasi yang makin maju," katanya di Borobudur, Selasa.

Pameran yang berlangsung hingga 31 Juli 2015 di Dunia Tera Borobudur sekitar 500 meter timur Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu, diikuti sekitar 20 perupa Magelang dan Yogyakarta, baik secara perorangan maupun komunitas.

Ia mengemukakan kreativitas bukan lagi hanya milik kalangan seniman atau perupa, melainkan hak milik setiap manusia pada umumnya.

"Tentu saja kebutuhan ini menjadi semacam 'hasrat primitif' yang terbendung oleh kebutuhan dasar tersebut," kata Mang Yani yang juga salah satu kurator FKN Borobudur.

Ia mengemukakan melalui pameran tersebut para kreator menuangkan gagasan secara bebas menjadi karya poster yang umumnya tidak lepas dari tema "Masih Soal Nasi" dengan berbagai teknik, media, dan interpretasi yang cukup menarik untuk disimak.

Sekitar 25 karya poster dipajang dalam pameran tersebut. Sejumlah karya yang dipamerkan, antara lain berjudul "Berkah" karya komunitas Citra Kana, "Tutup Mulut" (Igor), "Jadi Nasi" (Erwin EAT), "Lip Rice" (Arif Sulaiman), dan "Sederhana itu Baik" (Andre).

Arif yang pelukis dan juga salah seorang pegiat FKN mengatakan jenis karya poster yang dipamerkan antara lain ilustrasi, propaganda, dan humor.

"Tema yang kami angkat menyangkut persoalan riil, urusan menyangkut kebutuhan pokok dengan berbagai persoalannya termasuk isu beras plastik, dan kemajuan zaman," katanya.