LIRA-Parsindo Usulkan Soeharto jadi Pahlawan Nasional
Minggu, 28 Juni 2015 16:59 WIB
Presiden RI periode 1966-1998 HM Soeharto. (ANTARA)
"Sudah kami usulkan ke Kementerian Sosial RI terkait pengusulan HM. Soeharto menjadi Pahlawan Nasional," ujar Presiden LIRA Yusuf Rizal kepada wartawan di Surabaya, Jatim, Minggu.
Pihaknya berharap Presiden RI Joko Widodo segera memproses dan memberikan gelar tersebut karena Soeharto semasa menjadi Presien RI dinilai mampu memberikan dan menyumbang terwujudnya pembangunan Indonesia.
"Selama 32 tahun memimpin Indonesia, Soeharto memiliki banyak prestasi yang dapat diukur dan dirasakan masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, ada sejumlah alasan layaknya Soeharto mendapat penghormatan gelar tersebut, antara lain selama memimpin Indonesia pembangunan diberbagai sektor berjalan bagus dan dirasakan masyarakat.
Kemudian, pihaknya menilai, Soeharto berhasil menjadikan Indonesia sebagai negara yang disegani, khususnya di Asia dan mampu menciptakan stabilitas keamanan, sosial dan politik.
"Beliau berjuang melawan penjajahan dan banyak peristiwa-peristiwa penting yang berhasil ditorehkannya, semisal pembebasan Irian Barat, menjalankan Supersemar, hingga mengamankan Pancasila sebagai ideologi negara," ucapnya.
Sampai saat ini, kata dia, sudah berbagai tahapan dilalui sebagai prasyarat penganugerahan, antara lain mengkaji dan mengumpulkan sejumlah fakta, pemikiran kritis dari berbagai tokoh masyarakat, baik melalui dokumentasi maupun seminar dan diskusi.
"Kami juga berkampanye mendukung penganugerahan ini ke masyarakat di berbagai daerah, dan akan bersafari politik untuk memperoleh dukungan politik dari berbagai tokoh, partai, ormas, TNI maupun Polri yang dinilai memiliki kompetensi," katanya.
Sementara itu, dalam kesempatannya di Surabaya, Ormas Parsindo juga bertekad menjadikan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) sebagai calon Presiden RI pada 2019.
"Setelah kami survei ke masyarakat bawah, ternyata tidak sedikit masyarakat yang merindukan zaman Soeharto dan banyak yang memandang Tommy Soeharto layak menjadi Presiden mendatang," katanya menambahkan.
Pihaknya berharap Presiden RI Joko Widodo segera memproses dan memberikan gelar tersebut karena Soeharto semasa menjadi Presien RI dinilai mampu memberikan dan menyumbang terwujudnya pembangunan Indonesia.
"Selama 32 tahun memimpin Indonesia, Soeharto memiliki banyak prestasi yang dapat diukur dan dirasakan masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, ada sejumlah alasan layaknya Soeharto mendapat penghormatan gelar tersebut, antara lain selama memimpin Indonesia pembangunan diberbagai sektor berjalan bagus dan dirasakan masyarakat.
Kemudian, pihaknya menilai, Soeharto berhasil menjadikan Indonesia sebagai negara yang disegani, khususnya di Asia dan mampu menciptakan stabilitas keamanan, sosial dan politik.
"Beliau berjuang melawan penjajahan dan banyak peristiwa-peristiwa penting yang berhasil ditorehkannya, semisal pembebasan Irian Barat, menjalankan Supersemar, hingga mengamankan Pancasila sebagai ideologi negara," ucapnya.
Sampai saat ini, kata dia, sudah berbagai tahapan dilalui sebagai prasyarat penganugerahan, antara lain mengkaji dan mengumpulkan sejumlah fakta, pemikiran kritis dari berbagai tokoh masyarakat, baik melalui dokumentasi maupun seminar dan diskusi.
"Kami juga berkampanye mendukung penganugerahan ini ke masyarakat di berbagai daerah, dan akan bersafari politik untuk memperoleh dukungan politik dari berbagai tokoh, partai, ormas, TNI maupun Polri yang dinilai memiliki kompetensi," katanya.
Sementara itu, dalam kesempatannya di Surabaya, Ormas Parsindo juga bertekad menjadikan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) sebagai calon Presiden RI pada 2019.
"Setelah kami survei ke masyarakat bawah, ternyata tidak sedikit masyarakat yang merindukan zaman Soeharto dan banyak yang memandang Tommy Soeharto layak menjadi Presiden mendatang," katanya menambahkan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017