Bom Mobil ISIS Ledakkan Konsulat Italia di Mesir
Minggu, 12 Juli 2015 7:59 WIB
Para ekstremis militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kini praktis menguasai separuh wilayah Suriah dan sekaligus jalur luas yang membentang sampai Irak utara dan tengah (Reuters)
Juru bicara kementerian kesehatan Hossam Abdel Ghaffar mengungkapkan ledakan hebat pagi-pagi buta yang mengguncang Kairo itu membunuh seorang warga sipil dan melukai sembilan orang, termasuk polisi dan orang-orang yang lewat.
"Tentara ISIS di Kairo mampu meledakkan kendaraan penuh berisi bom sampai 450 kg bahan peledak di kantor konsulat Italia," kata SITE Intelligence Group mengutip cuitan ISIS.
"Kami mengimbau kaum muslim untuk menjauhi sarang-sarang keamanan semacam ini karena tempat-tempat itu adalah target sah untuk serangan kaum mujahidin," sambung ISIS.
Ini adalah serangan pertama terhadap misi asing di Mesir sejak kaum militan ekstremis berkampanye melawan pasukan keamanan Mesir dua tahun lalu menyusul pemberangusan kaum islamis.
Ledakan bom mobil itu meluluhlantakkan gedung konsulat, bagian kompleks luas yang di dalamnya termasuk klub sosial dan sekolah, serta merusakkan sekitar 50 bangunan lainnya.
Konsulat yang berada dekat dengan kantor kejaksaan dan mahkamah agung Mesir di pusat kota Kairo itu tutup karena akhir pekan.
Serangan Sabtu itu terjadi kurang dari dua pekan setelah para militan membunuh jaksa agung Mesir di Kairo melalui bom mobil di Kairo.
Sisa-sisa kendaraan yang hancur itu berserakan di jalan di luar gedung konsulat, sedangkan Konsul Jenderal Italia yang tiba di lokasi kejadian mengecam serangan itu.
"Italia tidak akan terintimidasi," kata Menteri Luar Negeri Italia Paolo Gentiloni dalam satu cuitan, seraya mengatakan tak ada seorang pun warga Italia yang menjadi korban.
Dia kemudian mengungkapkan bahwa konsulat itu memang sejak lama menjadi sasaran serangan teror.
"Kami berniat untuk merespon dengan tegas namun bijaksana, tanpa peringatan," sambung Gentiloni .
Perdana Menteri Matteo Renzi yang berbicara kepada Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan kedua negara akan bersatu memerangi terorisme dan fanatisme, sedangkan Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mahlab menyebut perang melawan ekstremisme telah menjadi tanggung jawab seluruh dunia.
"Negara-negara harus mengkoordinasikan upaya-upaya mereka dalam melawan terorisme," kata dia kepada wartawan seperti dikutip AFP.
"Tentara ISIS di Kairo mampu meledakkan kendaraan penuh berisi bom sampai 450 kg bahan peledak di kantor konsulat Italia," kata SITE Intelligence Group mengutip cuitan ISIS.
"Kami mengimbau kaum muslim untuk menjauhi sarang-sarang keamanan semacam ini karena tempat-tempat itu adalah target sah untuk serangan kaum mujahidin," sambung ISIS.
Ini adalah serangan pertama terhadap misi asing di Mesir sejak kaum militan ekstremis berkampanye melawan pasukan keamanan Mesir dua tahun lalu menyusul pemberangusan kaum islamis.
Ledakan bom mobil itu meluluhlantakkan gedung konsulat, bagian kompleks luas yang di dalamnya termasuk klub sosial dan sekolah, serta merusakkan sekitar 50 bangunan lainnya.
Konsulat yang berada dekat dengan kantor kejaksaan dan mahkamah agung Mesir di pusat kota Kairo itu tutup karena akhir pekan.
Serangan Sabtu itu terjadi kurang dari dua pekan setelah para militan membunuh jaksa agung Mesir di Kairo melalui bom mobil di Kairo.
Sisa-sisa kendaraan yang hancur itu berserakan di jalan di luar gedung konsulat, sedangkan Konsul Jenderal Italia yang tiba di lokasi kejadian mengecam serangan itu.
"Italia tidak akan terintimidasi," kata Menteri Luar Negeri Italia Paolo Gentiloni dalam satu cuitan, seraya mengatakan tak ada seorang pun warga Italia yang menjadi korban.
Dia kemudian mengungkapkan bahwa konsulat itu memang sejak lama menjadi sasaran serangan teror.
"Kami berniat untuk merespon dengan tegas namun bijaksana, tanpa peringatan," sambung Gentiloni .
Perdana Menteri Matteo Renzi yang berbicara kepada Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan kedua negara akan bersatu memerangi terorisme dan fanatisme, sedangkan Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mahlab menyebut perang melawan ekstremisme telah menjadi tanggung jawab seluruh dunia.
"Negara-negara harus mengkoordinasikan upaya-upaya mereka dalam melawan terorisme," kata dia kepada wartawan seperti dikutip AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Wuling hadirkan pengalaman "test drive" bagi pengunjung di GIIAS Semarang 2024
24 October 2024 7:18 WIB
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017