Kerry-Lavrov Setujui Resolusi PBB Soal Senjata Kimia Suriah
Jumat, 7 Agustus 2015 7:59 WIB
Ilustrasi. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (kiri) dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertemu untuk membicarakan krisis Ukraina, di sela-sela Konferensi Bantuan Internasional untuk Libya di Roma, Italia, Kamis (6/3). Pertemuan ini merupakan
"Kami juga membicarakan topik resolusi PBB dan saya yakin (kami) setuju bahwa resolusi itu agar segera disahkan, sehingga bisa membuka proses pertanggungjawaban," kata Kerry kepada para wartawan setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di sela-sela pertemuan regional di Malaysia.
Diplomat-diplomat mengatakan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tampaknya akan melangsungkan pemungutan suara pada Jumat terhadap usulan Amerika Serikat.
Usulan itu menyangkut permintaan kepada kepala PBB Ban Ki-moon serta badan pengawas senjata kimia global untuk membentuk tim penyelidik guna mencari pelaku serangan-serangan gas beracun di Suriah.
Penentuan pihak yang bertanggung jawab dalam kasus itu akan membuka jalan bagi kelima belas anggota Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan.
Dewan telah mengancam bahwa pihak-pihak yang melakukan penyerangan akan menghadapi konsekuensi, yang bisa termasuk penjatuhan sanksi.
Para pejabat mengatakan Kerry dan Lavrov mencapai kesepakatan soal rancangan resolusi itu ketika mereka melakukan pembicaraan di Malaysia pada Rabu.
Rusia --yang memiliki kekuatan veto (hak menolak) di Dewan Keamanan PBB-- merupakan sekutu Suriah dan telah melindungi pemerintahan Bashar al-Assad dari tindakan PBB selama empat tahun perang saudara.
Amerika Serikat mulai melakukan pembahasan dengan Rusia soal rancangan resolusi beberapa bulan lalu.
Sejumlah diplomat di New York, yang tidak ingin disebutkan jati dirinya, mengatakan pemungutan suara kemungkinan dijadwalkan berlangsung pada Jumat karena tidak ada anggota dewan yang menyatakan keberatan sebelum jatuhnya tenggat waktu, yaitu pukul 10.00 pagi waktu setempat, untuk menyampaikan keberatan soal rancangan resolusi.
Diplomat-diplomat mengatakan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tampaknya akan melangsungkan pemungutan suara pada Jumat terhadap usulan Amerika Serikat.
Usulan itu menyangkut permintaan kepada kepala PBB Ban Ki-moon serta badan pengawas senjata kimia global untuk membentuk tim penyelidik guna mencari pelaku serangan-serangan gas beracun di Suriah.
Penentuan pihak yang bertanggung jawab dalam kasus itu akan membuka jalan bagi kelima belas anggota Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan.
Dewan telah mengancam bahwa pihak-pihak yang melakukan penyerangan akan menghadapi konsekuensi, yang bisa termasuk penjatuhan sanksi.
Para pejabat mengatakan Kerry dan Lavrov mencapai kesepakatan soal rancangan resolusi itu ketika mereka melakukan pembicaraan di Malaysia pada Rabu.
Rusia --yang memiliki kekuatan veto (hak menolak) di Dewan Keamanan PBB-- merupakan sekutu Suriah dan telah melindungi pemerintahan Bashar al-Assad dari tindakan PBB selama empat tahun perang saudara.
Amerika Serikat mulai melakukan pembahasan dengan Rusia soal rancangan resolusi beberapa bulan lalu.
Sejumlah diplomat di New York, yang tidak ingin disebutkan jati dirinya, mengatakan pemungutan suara kemungkinan dijadwalkan berlangsung pada Jumat karena tidak ada anggota dewan yang menyatakan keberatan sebelum jatuhnya tenggat waktu, yaitu pukul 10.00 pagi waktu setempat, untuk menyampaikan keberatan soal rancangan resolusi.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Demi warga terdampak, DPRD Kota Surakarta setujui penggunaan BTT Rp14 miliar
13 September 2022 11:13 WIB, 2022
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017