“Saya kira ini bagus sekali untuk ekonomi kita ke depan. Saya kira ada harapan lah, hope. Menkeu kerjasama dengan Menko Perekonomian, Bank Indonessia. Tinggal Menteri BPN/Bappenas yang saya masih ragu. Darmin Nasution oke lah ya, Rizal Ramli, Luhut Panjaitan bagus dan berpengalaman. Saya kira ini tanda-tanda yang lumayan bagus,” kata Supit di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

Supit mengatakan harapan baru yang dipesankan para menteri baru ini didasari oleh pengalaman mereka yang sudah sangat cukup dalam mengkoordinasikan persoalan ekonomi nasional, baik pada sektor moneter maupun fiskal.

“Pak Darmin paham betul cara menggenjot itu semua. Yang penting adalah bisa jadi dirigen untuk ekonomi secara keseluruhan. Jadi menteri-menteri ekonomi harus diberi guidance (arahan) yang benar sehingga ada satu derap langkah yang sama mengantisipasi keadaan ekonomis secara cepat,” kata politisi Partai Golkar itu.

Supit melanjutkan, dalam waktu dekat Darmin harus mencegah kecenderungan semakin lemahnya rupiah.

“Segera melakukan koordinasi dengan semua menteri bidang ekonomi, lakukan langkah-langkah yang cepat untuk segera mengatasi kondisi ekonomi kita, yang nasional dulu lah, jangan pikir internasional. Kalau dia bisa jadi dirigen langsung dalam bidang ekonomi."

"Saya yakin, paling tidak bisa menahan kemerosotan ekonomi dan mengembalikan rupiah. Intinya sekarang itu ada rasa was-was yang tinggi sekali di pelaku ekonomi dan itu jadi tugas Darmin,” kata Supit.

“Harus ada iklim yang kondusif, paling tidak langkah-langkah atau kebijakan yang diambil bisa menenangkan mereka, pelaku ekonomi kita,” tambah Supit.

Namun Supit meragukan Menteri BPN/Bappenas karena sewaktu menjadi dirigen pembangunan Indonesia, Sofyan Djalil belum teruji dan belum menghasilkan reputasi membanggakan.

“Sofyan Djalil belum teruji. Saat menjabat Menko Perekonomian saja, dia enggak bisa ngapa-ngapain. sekarang di Bappenas lagi, aduhh, belum ada reputasi yang bisa memberikan kepercayaan,” kata anggota DPR RI dari Kalimantan Selatan ini.