Maruarar : Jenderal Gatot Bawa TNI Semakin Berkualitas dan Disegani Dunia Internasional
Jumat, 9 Oktober 2015 11:18 WIB
Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait (kiri) berjabattangan dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kanan) di Istana Negara, Jakarta, baru-baru ini. (istimewa)
Tingkat kepercayaan publik kepada KPK mencapai 82 persen dan tingkat kepercayaan publik kepada TNI mencapai 81 persen, demikian antara lain hasil survei terkait dengan Keberhasilan dan Kegagalan Pemerintahan Jokowi-JK dalam setahun ini yang digelar Indo Barometer di Jakarta (Kamis, 8/10). Survei ini juga merekam soal kepuasaan publik kepada lembaga-lembaga negara yang lain.
Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik paling tinggi adalah kepada KPK, dan kedua kepada TNI. Survei Indo Barometer dilakukan pada 14-22 September dengan melibatkan 1.200 responden, dan dengan margin error plus minus 3 persen.
Terkait dengan hasil survei ini, Maruarar Sirait menilai Jenderal Gatot sudah membawa TNI menjadi semakin berkualitas dan kian disegani dunia internasional di bidang pertahanan. "Kami sangat mengapresiasi TNI, yang mendapat kepercayaan tinggi dari rakyat," katanya.
Dalam keterangan resminya, Maruarar mengapresiasi TNI yang terlibat aktif dalam mewujudkan swasembada pangan, yang dikenal dengan doktrin sistem pertahanan rakyat semesta.
Apalagi belakangan anggota TNI juga diminta lebih mengoptimalkan lahan yang dimiliki TNI, baik di Batalyon-Batalyon maupun satuan lain agar ditanami sayuran atau dibuat kolam ikan sehingga para anggota dapat memenuhi kehidupan sehari-hari dan swasembada pangan.
Selain itu, Maruarar juga mengapresiasi kesiapan TNI dalam menghadapi ancaman "cyber war", perang asimetrik dan lain-lain. Sebab saat ini, isu keamanan dan pertahanan bukan lagi terkait dengan perebutan teritorial langsung tapi lebih kepada otoritas penguasaan kedaulatan melalui teknologi dan psywar.
Selain Maruarar, dalam dikusi yang digelar Indobarometer dan dibawakan langsung oleh M Qodari sebagai Direktur Eksekutif, hadir pembicara lain seperti politisi Partai Golkar Mukhammad Misbakhun, pengamat ekonomi dan kebijakan publik Ichsanuddin Noorsy, serta Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) Bahlil Lahadalia.
Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik paling tinggi adalah kepada KPK, dan kedua kepada TNI. Survei Indo Barometer dilakukan pada 14-22 September dengan melibatkan 1.200 responden, dan dengan margin error plus minus 3 persen.
Terkait dengan hasil survei ini, Maruarar Sirait menilai Jenderal Gatot sudah membawa TNI menjadi semakin berkualitas dan kian disegani dunia internasional di bidang pertahanan. "Kami sangat mengapresiasi TNI, yang mendapat kepercayaan tinggi dari rakyat," katanya.
Dalam keterangan resminya, Maruarar mengapresiasi TNI yang terlibat aktif dalam mewujudkan swasembada pangan, yang dikenal dengan doktrin sistem pertahanan rakyat semesta.
Apalagi belakangan anggota TNI juga diminta lebih mengoptimalkan lahan yang dimiliki TNI, baik di Batalyon-Batalyon maupun satuan lain agar ditanami sayuran atau dibuat kolam ikan sehingga para anggota dapat memenuhi kehidupan sehari-hari dan swasembada pangan.
Selain itu, Maruarar juga mengapresiasi kesiapan TNI dalam menghadapi ancaman "cyber war", perang asimetrik dan lain-lain. Sebab saat ini, isu keamanan dan pertahanan bukan lagi terkait dengan perebutan teritorial langsung tapi lebih kepada otoritas penguasaan kedaulatan melalui teknologi dan psywar.
Selain Maruarar, dalam dikusi yang digelar Indobarometer dan dibawakan langsung oleh M Qodari sebagai Direktur Eksekutif, hadir pembicara lain seperti politisi Partai Golkar Mukhammad Misbakhun, pengamat ekonomi dan kebijakan publik Ichsanuddin Noorsy, serta Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) Bahlil Lahadalia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017