Spesies yang baru diidentifikasi hidup di area seluas 40 kilometer persegi di Pulau Santa Cruz dan secara genetik berbeda dengan spesies kura-kura raksasa lain di pulau itu maupun pulau lainnya menurut para peneliti yang mempublikasikan hasil studi mereka di jurnal PLOS ONE, Rabu (21/10).

Penelitian itu membedakan kura-kura baru Santa Cruz Timur yang diberi nama ilmiah Chelonoidis donfaustoi dari populasi lebih besar yang meliputi sekitar 2.000 kura-kura yang hidup di sekitar 10 kilometer jauhnya di bagian barat pulau yang merupakan tempat spesies Chelonoidis porteri.

Nama ilmiah spesies baru itu diberikan untuk menghormati penjaga hutan di National Galapagos Park yang bernama Fausto Llerena Sanchez.

Para ilmuwan telah lama menduga semua kura-kura darat raksasa di pulau itu dari spesies yang sama.

"Kerabat dekatnya bukan spesies di pulau yang sama, tapi spesies dari pulau tetangga di timur, San Cristobal," kata ahli biologi evolusi Yale University, Adalgisa Caccone.

Para peneliti menggunakan dua tipe data genetik untuk menentukan bahwa kura-kura itu layak dianggap sebagai spesies terpisah, menambah jumlah spesies raksasa Galapagos menjadi 15 spesies.

Selain memiliki perbedaan genetik, kedua spesies kura-kura Pulau Santa Cruz juga berbeda dalam bentuk cangkang mereka, dengan kura-kura Santa Cruz punya bentuk cangkang lebih mampat menurut Caccone.

Spesies yang baru diidentifikasi hidup di bagian pulau yang lebih kering, kata Caccone.

Kura-kura raksasa yang beratnya bisa sampai 225 kilogram itu termasuk makhluk terkenal Kepulauan Galapagos yang dipelajari oleh naturalis Inggris Abad ke-19 Charles Darwin.

"Ini bagian dari proses memahami sejarah evolusi kelompok ikonik yang menginspirasi Charles Darwin ketika dia mengunjungi kepulauan dan jelas berkontribusi pada pengembangan teori evolusi lewat seleksi alamnya," kata Caccone seperti dilansir kantor berita Reuters.

Kepulauan Galapagos adalah satu dari hanya dua lokal yang dihuni kura-kura raksasa, bersama dengan Atol Aldabra di Samudra India.

Kura-kura Galapagos makan rumput, dedaunan, kaktus dan buah tapi bisa bertahan hidup sampai setahun tanpa makanan dan air.

Kura-kura darat, yang digolongkan sebagai binatang terancam punah, diburu oleh para pelaut yang akan menyimpannya di kapal sebagai bahan makanan dalam pelayaran panjang.