
Unnes kukuhkan enam guru besar baru

Semarang (ANTARA) - Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengukuhkan enam guru besar baru dari berbagai fakultas yang semakin memperluas khazanah bidang keilmuan di kampus tersebut.
Rektor Unnes Prof. Dr. S Martono, di Semarang, Rabu, menyampaikan kebanggaan atas capaian para guru besar yang baru dikukuhkan.
Keenam guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Sungkowo Edy Mulyono yang merupakan guru besar bidang ilmu pemberdayaan masyarakat dan ekonomi masyarakat perkotaan (Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi).
Prof. Muhammad Harlanu yang merupakan pakar bidang ilmu manajemen pendidikan vokasi elektro (Fakultas Teknik), Prof. Dr. Irwan Budiono, S.KM., M.Kes.(Epid) yang merupakan profesor bidang ilmu pendidikan kesehatan (Fakultas Kedokteran).
Kemudian, Prof. Heri Tjahjono sebagai pakar bidang ilmu geografi tanah/tanah longsor (FISIP), Prof. Dwi Widjanarko sebagai profesor bidang Ilmu Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Kelistrikan Otomotif (FT), serta Prof. Dr. Siti Baitul Mukarromah, S.Si., M.Si.Med sebagai ahli gizi olahraga (Fakultas Ilmu Keolahragaan).
Martono berharap pengukuhan guru besar tersebut menjadi momentum untuk semakin meningkatkan kualitas riset dan pengabdian kepada masyarakat.
"Profesor merupakan bagian penting dalam organisasi perguruan tinggi karena memiliki sumber daya yang sangat unik dan berperan vital dalam kemajuan pendidikan tinggi, yaitu kepakaran," katanya.
Menurut dia, kepakaran adalah bentuk modal intelektual yang cair atau "liquid" sehingga dapat dikonversi ke dalam bentuk sumber daya lain.
"Kepakaran profesor dapat dikonversi menjadi modal sosial, misalnya dalam bentuk reputasi dan rekognisi global. Kepakaran juga bisa dikonversi ke dalam modal ekonomi, misalnya melalui inovasi dan paten yang bernilai bagi industri," katanya.
Dengan bertambahnya enam guru besar baru, kata dia, menjadikan jumlah profesor Unnes saat ini mencapai 144 orang dari berbagai fakultas yang dimiliki.
"Keenam guru besar yang dikukuhkan adalah para intelektual yang memiliki komitmen dan dedikasi tinggi dalam berbagai disiplin ilmu. Mereka membawa pengalaman dan pengetahuan yang luas untuk meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan inovasi di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan bahwa para guru besar tidak hanya memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, tetapi juga mendorong sinergi penelitian antardisiplin ilmu.
"Dengan latar belakang yang beragam, mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memecahkan tantangan-tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia, mulai dari sektor pendidikan, ekonomi, politik, sosial, kesehatan, hingga teknologi," katanya.*
Baca juga: Anggaran perbaikan jembatan jalur alternatif Unnes-Undip Rp5,4 miliar
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025