Hal tersebut diungkap La Nyalla bersama dengan perwakilan dari kedua asosiasi tersebut di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa.

Keputusan peleburan tersebut akan disahkan pada kongres PSSI mendatang yang rencananya akan dilangsungkan April 2016.

Dalam kasus ini, nama APPI tetap akan digunakan mengingat asosiasi tersebut sudah berada di bawah Federasi Pesepakbola Profesional Internasional (FIFPro).

Peleburan tersebut dilakukan menjelang pembentukan komite ad-hoc oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) yang bertugas membenahi permasalahan sepak bola Tanah Air.

Komite tersebut dalam menjalankan tugasnya akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan sepak bola nasional, di antaranya pengelola liga, pemain, pelatih, wasit, media, dan pemerintah.

"Apa yang mau direformasi terhadap pemain dan organisasi pemain itu urusan nanti dari APPI dan tim yang dibentuk oleh FIFA," kata La Nyalla.

Perwakilan APSNI, Irawadi, menerima keputusan dari PSSI tersebut. "Semoga dengan persatuan ini cepat selesai permasalahan dan kembali normal serta dapat menjalankan sepak bola yang sebenarnya," kata dia.

Walaupun nantinya melebur, PSSI berkomitmen tidak akan mengubah susunan kepengurusan APPI.

Selain itu, APPI juga masih akan memiliki hak untuk kritis sebagai asosiasi yang menyuarakan para pemain.

"APPI tidak akan berubah sedikit pun tentang apa yang akan kami suarakan," kata Ponaryo Astaman, pesepakbola nasional yang juga menjadi pengurus APPI.