Saat ini Diperlukan Pemimpin yang Memiliki Keteladanan, kata Bachtiar Aly
Sabtu, 5 Desember 2015 10:30 WIB
Bachtiar Aly (FOTO ANTARA)
"Saat ini kita perlukan pemimpin yang memiliki keteladanan. Sama antara sikap dan perkataan. Harus sinkron. Jangan mengakali," kata Bachtiar Aly pada sosialisasi empat pilar bagi mahasiswa di Bengkulu, Sabtu.
Sosialisasi empat pilar ini diikuti 100 mahasiswa dari lima universitas di Bengkulu yakni Universitas Bengkulu, Universitas Agama Islam Bengkulu, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Prof DR Hazairin, dan Universitas Dehasen.
Bachtiar menjelaskan krisis identitas kebangsaan berawal dari tidak ada rasa percaya diri, akibat begitu banyaknya korupsi, penyelewengan, ketidakadilan dan orang tidak sejahtera.
"Jadi orang berpikir, apa sih istimewanya menjadi orang Indonesia?. Jadi kita harus menumbuhkan kembali rasa percaya diri dari setiap warga negara, bahwa kita ini harus ada kebanggaan menjadi orang Indonesia," katanya.
Karena itu, katanya, sosialisasi empat pilar kepada para mahasiswa ini menjadi sangat penting.
Di sisi lain, dampak globalisasi saat ini setiap hari di suguhkan informasi-informasi yang sangat liberal termasuk lewat media sosial internet.
"Nah siapa yang akan kontrol ?," katanya.
Menurut dia, sebuah kebebasan tanpa memperhatikan norma dan aturan justru akan menghancurkan diri sendiri serta berbahaya bagi bangsa.
"Kebebasan berekspresi tidak boleh menabrak norma-norma yang ada," katanya.
Ia menjelaskan nilai-nilai ke-Indonesiaan seperti kekeluargaan, gotong royong, kebhinnekaan harus terus ditumbuh kembangkan terutama kepada para mahasiswa generasi penerus bangsa.
"Anak-anak muda kita ini harus kita tumbuhkan optimisme, meski banyak korupsi tetap 5-10 tahun ke depan akan lebih baik," kata Bachtiar.
Sosialisasi empat pilar ini diikuti 100 mahasiswa dari lima universitas di Bengkulu yakni Universitas Bengkulu, Universitas Agama Islam Bengkulu, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Prof DR Hazairin, dan Universitas Dehasen.
Bachtiar menjelaskan krisis identitas kebangsaan berawal dari tidak ada rasa percaya diri, akibat begitu banyaknya korupsi, penyelewengan, ketidakadilan dan orang tidak sejahtera.
"Jadi orang berpikir, apa sih istimewanya menjadi orang Indonesia?. Jadi kita harus menumbuhkan kembali rasa percaya diri dari setiap warga negara, bahwa kita ini harus ada kebanggaan menjadi orang Indonesia," katanya.
Karena itu, katanya, sosialisasi empat pilar kepada para mahasiswa ini menjadi sangat penting.
Di sisi lain, dampak globalisasi saat ini setiap hari di suguhkan informasi-informasi yang sangat liberal termasuk lewat media sosial internet.
"Nah siapa yang akan kontrol ?," katanya.
Menurut dia, sebuah kebebasan tanpa memperhatikan norma dan aturan justru akan menghancurkan diri sendiri serta berbahaya bagi bangsa.
"Kebebasan berekspresi tidak boleh menabrak norma-norma yang ada," katanya.
Ia menjelaskan nilai-nilai ke-Indonesiaan seperti kekeluargaan, gotong royong, kebhinnekaan harus terus ditumbuh kembangkan terutama kepada para mahasiswa generasi penerus bangsa.
"Anak-anak muda kita ini harus kita tumbuhkan optimisme, meski banyak korupsi tetap 5-10 tahun ke depan akan lebih baik," kata Bachtiar.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017