Mendikbud : Peran dan Posisi Kepsek Perlu Diubah
Rabu, 23 Desember 2015 6:29 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
"Kepsek harus diubah peran dan posisinya, supaya bisa menjadi pemimpin di sekolah," ujar Mendikbud di Jakarta, Selasa.
Hal itu disampaikan Mendikbud usai mengajak ratusan kepala sekolah berintegritas ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Anies mengatakan dirinya mengajak kepala sekolah jujur ke KPK agar kepsek berperan besar dalam mencegah korupsi yang bermula dari ketidakjujuran.
"Kalau ini dilakukan maka tidak hanya meredefinisi arti kepsek, tetapi lebih luas karena menyangkut konteks Indonesia."
Selain itu, dia juga melihat pengembangan kompetensi kepsek bisa dilakukan oleh institusi lain. Pemerintah hanya berfungsi memberikan standar minimal.
"Pengembangan yang dilakukan harus dijadikan sebagai kesempatan berkarir," jelas dia.
Sementara itu, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Sumarna Surapranata, mengatakan pihaknya mengundang sebanyak 503 guru dari seluruh Tanah Air.
Para kepsek tersebut berhasil menjaga integritas dengan tidak membiarkan kecurangan pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN).
"Penghargaan kepada kepsek ini akan kami teruskan. Kami berharap para kepsek tetap menjaga integritasnya dengan tidak membiarkan anak-anak mencontek. Bahkan kalau bisa, menularkannya pada yang lain," kata Pranata.
Ketua Umum Asosiasi Kepsek Seluruh Indonesia, Cucu Saputra, mengatakan saat ini tugas kepala sekolah hanyalah guru yang mendapat tugas tambahan.
"Akibatnya banyak kepsek yang setengah hati menjalankannya. Padahal tugas utama kepsek, adalah tugas manajerial," kata Cucu.
Hal itu disampaikan Mendikbud usai mengajak ratusan kepala sekolah berintegritas ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Anies mengatakan dirinya mengajak kepala sekolah jujur ke KPK agar kepsek berperan besar dalam mencegah korupsi yang bermula dari ketidakjujuran.
"Kalau ini dilakukan maka tidak hanya meredefinisi arti kepsek, tetapi lebih luas karena menyangkut konteks Indonesia."
Selain itu, dia juga melihat pengembangan kompetensi kepsek bisa dilakukan oleh institusi lain. Pemerintah hanya berfungsi memberikan standar minimal.
"Pengembangan yang dilakukan harus dijadikan sebagai kesempatan berkarir," jelas dia.
Sementara itu, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Sumarna Surapranata, mengatakan pihaknya mengundang sebanyak 503 guru dari seluruh Tanah Air.
Para kepsek tersebut berhasil menjaga integritas dengan tidak membiarkan kecurangan pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN).
"Penghargaan kepada kepsek ini akan kami teruskan. Kami berharap para kepsek tetap menjaga integritasnya dengan tidak membiarkan anak-anak mencontek. Bahkan kalau bisa, menularkannya pada yang lain," kata Pranata.
Ketua Umum Asosiasi Kepsek Seluruh Indonesia, Cucu Saputra, mengatakan saat ini tugas kepala sekolah hanyalah guru yang mendapat tugas tambahan.
"Akibatnya banyak kepsek yang setengah hati menjalankannya. Padahal tugas utama kepsek, adalah tugas manajerial," kata Cucu.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Menristekdikti: Program "Sarjana masuk desa" Berikan Inovasi Pertanian dan Peternakan
31 January 2017 15:33 WIB, 2017
Pagelaran Wayang Kulit, PDIP Ingin Masyarakat Jakarta Junjung Tinggi Kebhinekaan
29 January 2017 7:05 WIB, 2017
Presiden ingin Sekolah Wajibkan Murid ikut Kegiatan Luar dalam Ekstrakulikuler
26 January 2017 12:50 WIB, 2017
Presiden: Kartu Indonesia Pintar yang akan Dibagikan pada 2017 Sebanyak 19 Juta
26 January 2017 12:02 WIB, 2017
Kemendikbud tidak hanya Menghabiskan Uang, tetapi bisa Menghasilkan Uang, Kata Muhajir
24 January 2017 11:23 WIB, 2017
Mendikbud: Pengalihan Penyelenggaraan SMA/SMK ke Provinsi Diperbaiki
17 January 2017 14:52 WIB, 2017
Nilai-Nilai Kebhinekaan perlu Dipelihara dan Dikembangkan seluruh Lembaga Pendidikan
17 January 2017 12:11 WIB, 2017
Menhub Ingin Pilot lulusan sarjana menambah Kedewasaan dan Wawasan Luas
13 January 2017 18:05 WIB, 2017