Menpan-RB : Djoko Sasono Tampilkan Etika Birokrasi Baru
Kamis, 31 Desember 2015 7:57 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)
"Saya memberikan apresiasi kepada Dirjen Perhubungan Darat beserta jajarannya, sejatinya kemacetan yang terjadi dalam beberapa hari yang lalu bukan sepenuhnya tanggung jawab pak Djoko. Namun sikapnya mundur dari jabatannya merupakan bentuk etika birokrasi yang baru di Indonesia," ujar Yuddy melalui keterangan pers di Jakarta, Rabu.
Yuddy Chrisnandi mengaku menghormati dan mengapresiasi sikap Djoko Sasono tersebut. Dia berharap pelayanan publik transportasi darat menjelang dan setelah perayaan tahun baru 2016 dapat diatasi dengan lebih baik dari sebelumnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya, pada Sabtu (26/12) malam. Djoko merasa gagal mengatasi kemacetan parah yang terjadi selama libur Natal dan menjelang Tahun Baru.
Djoko menyatakan dirinya adalah pihak yang bertanggung jawab atas kemacetan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.
Langkah serupa juga ditempuh Direktur Jenderal Pajak Sigit Pradi Pramudito yang mengundurkan diri dari jabatannya, karena merasa tidak sanggup untuk memenuhi target penerimaan pajak yang dibebankan dalam APBN-P 2015 sebesar Rp1.294 triliun.
Yuddy Chrisnandi mengaku menghormati dan mengapresiasi sikap Djoko Sasono tersebut. Dia berharap pelayanan publik transportasi darat menjelang dan setelah perayaan tahun baru 2016 dapat diatasi dengan lebih baik dari sebelumnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya, pada Sabtu (26/12) malam. Djoko merasa gagal mengatasi kemacetan parah yang terjadi selama libur Natal dan menjelang Tahun Baru.
Djoko menyatakan dirinya adalah pihak yang bertanggung jawab atas kemacetan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.
Langkah serupa juga ditempuh Direktur Jenderal Pajak Sigit Pradi Pramudito yang mengundurkan diri dari jabatannya, karena merasa tidak sanggup untuk memenuhi target penerimaan pajak yang dibebankan dalam APBN-P 2015 sebesar Rp1.294 triliun.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017