"Saya memberikan apresiasi kepada Dirjen Perhubungan Darat beserta jajarannya, sejatinya kemacetan yang terjadi dalam beberapa hari yang lalu bukan sepenuhnya tanggung jawab pak Djoko. Namun sikapnya mundur dari jabatannya merupakan bentuk etika birokrasi yang baru di Indonesia," ujar Yuddy melalui keterangan pers di Jakarta, Rabu.

Yuddy Chrisnandi mengaku menghormati dan mengapresiasi sikap Djoko Sasono tersebut. Dia berharap pelayanan publik transportasi darat menjelang dan setelah perayaan tahun baru 2016 dapat diatasi dengan lebih baik dari sebelumnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya, pada Sabtu (26/12) malam. Djoko merasa gagal mengatasi kemacetan parah yang terjadi selama libur Natal dan menjelang Tahun Baru.

Djoko menyatakan dirinya adalah pihak yang bertanggung jawab atas kemacetan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.

Langkah serupa juga ditempuh Direktur Jenderal Pajak Sigit Pradi Pramudito yang mengundurkan diri dari jabatannya, karena merasa tidak sanggup untuk memenuhi target penerimaan pajak yang dibebankan dalam APBN-P 2015 sebesar Rp1.294 triliun.