Pesan Tahun Baru Angela Merkel Tentang Solidaritas Jerman
Jumat, 1 Januari 2016 11:49 WIB
Dokumentasi Kanselir Jerman, Angela Merkel (kiri), menyambut Perdana Menteri Inggris, David Cameron, di Kantor Kekanseliran Jerman, di Berlin, Jerman, Rabu (24/6/15). (REUTERS/Axel Schmidt)
Dia namakan konflik sosial itu sebagai kebencian di dalam hati mereka. Jumat dini hari waktu setempat ini, di seluruh dunia, Tahun Baru 2016 disambut dengan berbagai harapan akan kebaikan dan kemakmuran bersama.
Dalam pesan Tahun Baru yang Merkel tujukan atas dampak krisis pengungsi emigran itu, dia menyatakan bahwa migrasi juga tentu akan membebani Jerman atas waktu, biaya, dan usaha. Merkel sampaikan pesan Tahun Baru itu dari kantornya, di Berlin, sebagaimana dinyatakan bloomberg, Jumat.
Merkel, yang menjadi sosok paling berpengaruh tahun ini, menegaskan agar memperlakukan hal itu sebagai kesempatan memodernisasi dan meremajakan ekonomi terbesar Eropa itu. Ini juga yang mengantar dia menuju predikat internasional itu sekaligus menurunkan peringkatnya di Jerman.
Pada sisi lain, terkait pengungsi emigran itu, dia menggarisbawahi hal pokok yang harus dikedepankan Jerman pada 2016 ini, yaitu solidaritas Jerman.
“Sangat penting bagi kita untuk tidak membiarkan kita terpecah-belah, tidak juga bagi generasi ke generasi, tidak juga di kelompok sosial, dan tidak juga kepada mereka yang telah berada di sini, dan mereka yang kini menjadi warga negara baru Jerman,†kata dia.
Masyarakat, kata Merkel, seharusnya tidak mengikuti kebekuan, atau bahkan kebencian di hati mereka, dan mereka yang merasa berhak menghendaki Jerman untuk diri mereka sendiri dan mencari cara untuk memarginalisasi mereka.
Jerman, kata dia, harus percaya diri dan bebas merdeka, dan bersikap kosmopolitan. Agar integrasi ini bisa berhasil, mereka harus belajar dari kesalahan pada masa lalu.
“Nilai-nilai kita, tradisi-tradisi kita, kepekaan akan keadilan, bahasa kita, hukum kita, dan aturan kita, berlaku untuk semua saja yang tinggal di sini,†kata dia. Semua negara yang sukses mengintegrasikan pendatang tentu meraih keuntungan secara ekonomi dan sosial.
Jerman pernah menemui kesulitan saat integrasi Jerman Barat dan Jerman Timur terjadi pada 1990. Latar belakang yang banyak sekali berbeda pada berbagai aspek antara Jerman Barat yang makmur dan bebas dengan Jerman Timur yang kurang sejahtera dan terbiasa terkekang, pada akhirnya bisa mereka jembatani secara baik.
Dalam pesan Tahun Baru yang Merkel tujukan atas dampak krisis pengungsi emigran itu, dia menyatakan bahwa migrasi juga tentu akan membebani Jerman atas waktu, biaya, dan usaha. Merkel sampaikan pesan Tahun Baru itu dari kantornya, di Berlin, sebagaimana dinyatakan bloomberg, Jumat.
Merkel, yang menjadi sosok paling berpengaruh tahun ini, menegaskan agar memperlakukan hal itu sebagai kesempatan memodernisasi dan meremajakan ekonomi terbesar Eropa itu. Ini juga yang mengantar dia menuju predikat internasional itu sekaligus menurunkan peringkatnya di Jerman.
Pada sisi lain, terkait pengungsi emigran itu, dia menggarisbawahi hal pokok yang harus dikedepankan Jerman pada 2016 ini, yaitu solidaritas Jerman.
“Sangat penting bagi kita untuk tidak membiarkan kita terpecah-belah, tidak juga bagi generasi ke generasi, tidak juga di kelompok sosial, dan tidak juga kepada mereka yang telah berada di sini, dan mereka yang kini menjadi warga negara baru Jerman,†kata dia.
Masyarakat, kata Merkel, seharusnya tidak mengikuti kebekuan, atau bahkan kebencian di hati mereka, dan mereka yang merasa berhak menghendaki Jerman untuk diri mereka sendiri dan mencari cara untuk memarginalisasi mereka.
Jerman, kata dia, harus percaya diri dan bebas merdeka, dan bersikap kosmopolitan. Agar integrasi ini bisa berhasil, mereka harus belajar dari kesalahan pada masa lalu.
“Nilai-nilai kita, tradisi-tradisi kita, kepekaan akan keadilan, bahasa kita, hukum kita, dan aturan kita, berlaku untuk semua saja yang tinggal di sini,†kata dia. Semua negara yang sukses mengintegrasikan pendatang tentu meraih keuntungan secara ekonomi dan sosial.
Jerman pernah menemui kesulitan saat integrasi Jerman Barat dan Jerman Timur terjadi pada 1990. Latar belakang yang banyak sekali berbeda pada berbagai aspek antara Jerman Barat yang makmur dan bebas dengan Jerman Timur yang kurang sejahtera dan terbiasa terkekang, pada akhirnya bisa mereka jembatani secara baik.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Khong Guan Grup luncurkan "Sejuta Bola Superco Untuk Indonesia" tahun ketiga
11 November 2024 13:29 WIB
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
03 November 2024 14:03 WIB
Haji Ramah Lansia dan Disabilitas, Tema besar penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1446 H/2025 M
31 October 2024 15:13 WIB
Jelang akhir tahun, realisasi PBB Kota Semarang baru tercapai 82,78 persen
28 October 2024 21:27 WIB
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017